Rante Allo, Claire Petronella (2025) PEMANFAATAN SAWAH (KANDE TONGKONAN) SECARA BERGILIR DI TANA TORAJA = THE UTILIZATION OF RICE FIELDS (KANDE TONGKONAN) IN ROTATION IN TANA TORAJA. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/49387/1.hassmallThumbnailVersion/B022202046-NDyIrZazinEkYR4A-20250121190058.jpg)

B022202046-NDyIrZazinEkYR4A-20250121190058.jpg
Download (448kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
B022202046-1-2.pdf
Download (466kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
B022202046-dp.pdf
Download (38kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
B022202046-full.pdf
Restricted to Repository staff only until 14 January 2027.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
CLAIRE PETRONELLA RANTE ALLO (B022202046). Dengan Judul “Pemanfaatan Sawah (Kande Tongkonan) Secara Bergilir di Tana Toraja” (dimbimbing oleh Sri Susyanti Nur dan Ilham Arisaputra) Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisa pelaksanaan pemanfaatan dan pengelolaan sawah secara bergilir. (2) menganalisa bentuk sanksi dan mekanisme penyelesaian sengketa terkait pemanfaatan dan pengelolaan sawah secara bergilir. Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif-empiris yaitu jenis penelitian hukum normatif yang didukung dan dilengkapi dengan data empiris. Penelitian dilakukan di Tongkonan Sa’pang, Kecamatan Sangalla’, Kabupaten Tana Toraja. Data penelitian dianalisis secara kualitatif-deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pelaksanaan pemanfaatan dan pengelolaan sawah secara bergilir di Tana Toraja dilakukan berdasarkan musyawarah dalam rumpun keluarga Tongkonan. Pola ini erat kaitannya dengan sistem kewarisan, dimana hak pengelolaan sawah secara bergilir diteruskan melalui musyawarah keluarga setelah setiap musim panen. Dalam pengelolaan ini, sebagian hasil panen disisihkan untuk kepentingan Tongkonan. Sawah tersebut tidak dapat diperjualbelikan atau dibagi, melainkan dikelola dan dimanfaatkan bersama secara bergantian atau bergilir dalam waktu satu tahun, satu kali panen atau sesuai dengan kesepakatan musyawarah keluarga. (2) Masalah yang muncul dalam pemanfaatan sawah secara bergilir diselesaikan melalui pendekatan adat dan kekeluargaan. Pelanggaran terhadap peraturan adat yang telah disepakati bersama akan dikenakan sanksi yang diatur oleh lembaga adat yang disebut “Kombongan”. Lembaga ini dipercaya oleh masyarakat sebagai pengatur pelaksanaan hukum adat, termasuk dalam penyelesaian konflik dan penegakan aturan adat. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan teoritis yang lebih luas mengenai pemanfaatan sawah secara bergilir bagi masyarakat hukum adat di Tana Toraja. Selain itu, penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi pemerintah dan pihak terkait dalam upaya meningkatkan keadilan bagi masyarakat hukum adat.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sawah; Tongkonan; Hukum Adat; Kombongan |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Hukum > Kenotariatan |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 12 Sep 2025 05:17 |
Last Modified: | 12 Sep 2025 05:17 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/49387 |