ANALISIS TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS AKIBAT TRANSPOTASI PADA RUAS JALAN LETJEN HERTASNING KOTA MAKASSAR = ANALYSIS OF TRAFFIC NOISE LEVELS DUE TO TRANSPORTATION ON THE LETJEN HERTASNING ROAD, MAKASSAR CITY

Urbanisasi di Kota Makassar memicu peningkatan jumlah penduduk dan kendaraan bermotor, terutama sepeda motor. Hal ini menyebabkan kemacetan dan polusi, termasuk polusi kebisingan di jalan utama seperti Jalan Letjen Hertasning. Ruas Jalan Letjen Hertasning Kota Makassar merupakan tipe jalan dua arah dan terbagi oleh median. Ruas jalan Letjen Hertasning menjadi akses ke pusat perbelanjaan, perhotelan dan juga perkantoran sehingga memiliki volume lalu lintas yang relatif tinggi. Selain itu, ruas Jalan Letjen Hertasning juga merupakan jalan provinsi yang menghubungkan antara kota Makassar dengan kabupaten Gowa. Berdasarkan survei pendahuluan volume kendaraan di Jalan Letjen Hertasning pukul 12.00 – 13.00 WITA sepeda motor sebanyak 2986 unit/jam, kendaraan ringan sebanyak 1283 unit/jam, kendaraan berat sebanyak 76 unit/jam. Kebisingan yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan dan kualitas hidup, sehingga diperlukan analisis untuk mengetahui apakah tingkat kebisingan di jalan tersebut telah melampaui ambang batas yang ditetapkan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Kemudian dilakukan pengamatan kebisingan pada 9 titik area yaitu pada Jalan Lejen Hertasning menggunakan aplikasi decible x pro dan dikalibrasi menggunakan alat sound level meter. Pengambilan data dilakukan selama 10 menit yang mewakili tiap jam mulai dari pukul 07.00-18.00 WITA. Kemudian data hasil pengukuran diolah menggunakan perhitungan Laeq serta analisis data SPSS. Dari hasil pengukuran pada 9 titik di ruas jalan Letjen Hertasning Kota Makassar, tingkat kebisingan berkisar antara 70,4 dB hingga 71,8 dB dengan tingkat kebisingan tertinggi berada pada titik 1 dan tingkat kebisingan paling rendah berada pada titik 4. Nilai Leq10 dan LAeq yang telah dilakukan perhitungan masih berada dibawah batas teknis kapasitas jalan yang telah dipersyaratkan yakni untuk nilai maksimum yang dipersyaratkan leq10 sebesar 77,9 dB dan 76,0 dB untuk LAeq. Nilai minimum L10 dan LAeq yang dipersyaratkan pada batas teknis kapasitas jalan yakni L10 sebesar 72,7 dB dan 70,1 dB untuk nilai LAeq dengan nilai minimum L10 hasil perhitungan masih berada dibawah batas teknis sedangkan nilai LAeq hasil perhitungan terdapat titik 2 dan 5 telah melewati batasan teknis minimum LAeq yang dipersyaratkan. Tingkat kebisingan equivalen harian (LAeq day) pada Jalan Letjen Hertasning Kota Makassar melampaui nilai baku mutu tingkat kebisingan yang telah dipersyaratkan oleh KepMen-LH No. 48 Tahun 1996, yaitu 65 dB untuk peruntukan kawasan perkantoran dan perdagangan.