Analisis Laju Infiltrasi Untuk Perancangan Sumur Resapan Di Daerah Katimbang, Kota Makassar = Analysis of Filtration Rates for the Design of Infiltration Wells in the Katimbang Area,Makassar City

Kota Makassar termasuk Kota besar dengan jumlah penduduk yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini yang membawa dampak kepada peningkatan kebutuhan lahan dan permintaan akan pemenuhan kebutuhan pelayanan dan prasarana kota yang dapat berdampak pada menurunnya kualitas lingkungan seperti degradasi lingkungan dan bencana alam. Salah satu permasalahan yang sering terjadi setiap tahunnya adalah masalah banjir. Analisis laju infiltrasi dilakukan di daerah Katimbang, Kota Makassar yang secara geografis terletak pada koordinat 119°31'4.91"E dan 5° 8'45.64"S. Analisis ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui laju infiltrasi, kelayakan untuk pembangunan sumur resapan, serta dampak yang terjadi ketika laju infiltrasi lebih kecil dibanding intensitas curah hujan. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan metode eksperimen yang dilakukan berupa pengukuran laju Infiltrasi menggunakan single-ring infiltrometer dan perhitungan laju Infiltrasi menggunakan metode Horton. Hasil perhitungan laju infiltrasi dan intensitas curah hujan akan dibandingkan dan dianalisis menggunakan Geostudio 2023.1.0 melalui pemodelan Seep/W. Berdasarkan hasil analisis data, laju infintrasi awal paling tinggi berada pada titik 1 yaitu sebesar 1560 cm/jam dan yang paling rendah pada titik 4 yaitu sebesar 240 cm/jam. Seiring waktu laju tersebut menurun, dimana untuk laju infiltrasi konstan pada titik 1 sebesar 3 cm/jam, dan untuk titik 4 sebesar 7,8 cm/jam. Laju infiltrasi paling rendah pada waktu konstan ada pada titik 1 yaitu sebesar 3 cm/jam. Tinggi muka air tanah pada lokasi penelitian yaitu berada pada kedalaman 3,84 m. Berdasarkan indikator laju infiltrasi dan kedalaman muka air tanah maka dapat dikatakan lokasi tersebut bisa untuk pembuatan sumur resapan. Volume laju infiltrasi pada daerah Katimbang pada titik 1 sampai dengan titik 10 secara berturut-turut, yaitu 213,5 mm/jam, 221,97 mm/jam, 190,30 mm/jam, 54,84 mm/jam, 66,63 mm/jam, 52,35 mm/jam, 58,13 mm/jam, 77,47 mm/jam. Sedangkan untuk intensitas curah hujan pada lokasi penelitian memiliki nilai sebesar 187,42 mm/jam.