Geologi dan Geokimia Formasi Batuan Gunungapi Walimbong Daerah Balepe Kabupaten Tana Toraja Provinsi Sulawesi Selatan = Geology and Geochemistry of Batuan Gunungapi Walimbong Formation Balepe Area Tana Toraja Regency South Sulawesi Province

Daerah penelitian terletak pada Lembar Geologi Regional Majene dan Palopo Bagian Barat tepatnya secara administratif lokasi penelitian terletak di Daerah Balepe Kecamatan Malimbong Balepe, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan dan secara astronomis terletak pada koordinat 119°39’20’ ’BT- 119°43’20’’ BT (Bujur Timur) dan 03°03’25’’ LS - 03°06’25’’ LS (Lintang Selatan). Tujuan pemetaan geologi ini yaitu untuk mengetahui kondisi geologi daerah penelitian yang meliputi aspek geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, sejarah geologi, dan potensi bahan galiannya sehingga dapat menghasilkan peta geologi daerah penelitian. Sedangkan tujuan dari penelitian geokimia yaitu untuk mengetahui jenis dan afinitas magma, penamaan batuan berdasarkan komposisi kimia, dan evolusi magma daerah penelitian. Wilayah penelitian ini dibagi menjadi dua satuan geomorfologi, yaitu satuan bentang alam perbukitan denudasional dan satuan bentang alam pegunungan denudasional. Berdasarkan aspek geomorfologi stadia daerah penelitian adalah stadia muda. Stratigrafi daerah penelitian tersusun atas tiga satuan batuan berdasarkan pada pembagian satuan litostratigrafi tidak resmi, urutannya dari muda hingga tua yaitu satuan breksi vulkanik, satuan tufa lapili, dan satuan tufa kasar. Struktur geologi daerah penelitian terdiri dari kekar dan sesar, sesar yang berkembang yaitu sesar geser dekstral Langsa. Adapun bahan galian yang terdapat pada daerah penelitian merupakan bahan galian tanah urug dan sirtu (pasir dan batu). Berdasarkan hasil penelitian analisis geokimia pada keempat sampel batuan, jenis batuan berdasarkan Total Alkali Silika (TAS) yaitu trachy basalt, basalt, rhyolite, dan dacite dengan afinitas magma yaitu Shoshonite Series dan High-K calc-alkaline Series. Analisis petrografi berupa penamaan batuan menggunakan klasifikasi Pettijohn (1975) yaitu lithic tuff, crystal vitric tuff, vitric crystal tuff, dan vitric crystal tuff. Evolusi magma daerah penelitian dalam diagram variasi kandungan unsur utama (Major Element) terhadap senyawa SiO2 menunjukkan bahwa sebagian unsur utama terdiferensiasi secara sistematis dan sebagian lagi tidak sistematis.