ASNAL ARIFIN, MUHAMMAD ASRAR (2025) REFORMULASI DIVERSI BAGI ANAK PELAKU TINDAK PIDANA KEKERASAN SEKSUAL = REFORMULATION OF DIVERSION FOR CHILDREN PERPETRATORS OF SEXUAL VIOLENCE. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of sampul]](/49226/1.hassmallThumbnailVersion/B012222040-5GgNRmPnedD2utjq-20250124161149.jpg)

B012222040-5GgNRmPnedD2utjq-20250124161149.jpg
Download (352kB) | Preview
![[thumbnail of bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
B012222040-1-2.pdf
Download (400kB)
![[thumbnail of dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
B012222040-dp.pdf
Download (151kB)
![[thumbnail of full teks]](/style/images/fileicons/text.png)
B012222040-full.pdf
Restricted to Repository staff only until 22 January 2027.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
ABSTRAK MUHAMMAD ASRAR ASNAL ARIFIN (B012222040) dengan judul tesis “Reformulasi Diversi Bagi Anak Pelaku Tindak Pidana Kekerasan Seksual”. Dibimbing oleh Syamsuddin Muchtar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengkaji tentang hakikat diversi dalam sistem peradilan pidana anak dan pengaturan diversi yang ideal bagi anak pelaku tindak pidana kekerasan seksual. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif. Pendekatan yang digunakan adalah, pendekatan konseptual, pendekatan filosofis dan pendekatan perbandingan. Penelitian ini terdiri dari bahan hukum primer meliputi peraturan perundang-undangan terkait objek kajian yang diteliti dan bahan hukum sekunder berupa bahan ilmiah dari buku, karya ilmiah dan jurnal terkait objek kajian yang diteliti. Pengumpulan Bahan hukum dilakukan melalui studi perundang-undangan dan studi kepustakaan. Analisa bahan hukum dilakukan secara logis deduktif, (deduktif logis) berdasarkan perspektif normatif dan filosofis dan disajikan dalam penulisan yang sistematis untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Hakikat pengaturan diversi mengedepankan prinsip keadilan restoratif dengan mempertimbangkan kondisi anak dan konteks kasus secara mendalam. Pelaku tidak hanya dipandang sebagai pihak yang berbuat salah, tetapi juga sebagai individu yang memerlukan pendekatan rehabilitatif. Diversi dirancang untuk memberikan kesempatan bagi pelaku untuk belajar dari kesalahan dan memberikan jaminan proses hukum yang berkesesuaian dengan prinsip-prinsip hukum yang berlaku. (2) Perlunya evaluasi pengaturan diversi yang idealnya tidak boleh dibatasi dengan syarat ancaman pidana sehingga anak pelaku tindak pidana kekerasan seksual dapat mendapatkan diversi. Adanya syarat ancaman pidana harus dibawah tujuh tahun bertentangan dengan prinsip non diskriminasi dan kepentingan terbaik bagi anak. Diversi seharusnya dipandang sebagai hak dan kebebasan antara korban dan pelaku dalam menentukan apakah ingin atau tidak ingin melakukan diversi.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Diversi, Anak, Kekerasan Seksual. |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | - Nurhasnah |
Date Deposited: | 10 Sep 2025 02:36 |
Last Modified: | 10 Sep 2025 02:36 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/49226 |