Kajian Penetapan Harga Jual Kerbau Ditinjau dari Aspek Sosial Budaya Masyarakat Toraja = Study of Buffalo Selling Price Determination Based on Socio-cultural Aspect in Toraja Society

Keberadaan ternak kerbau telah bersatu dengan kehidupan sosial budaya Masyarakat Toraja sehingga muncullah perbedaan harga kerbau yang dinilai dari aspek sosial budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara penetapan harga kerbau yang ditinjau dari aspek sosial budaya Masyarakat Toraja. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sampel diambil dari pedagang kerbau dan penilik (pa’pasipatu) dan ditentukan melalui teknik random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 6 responden. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Metode analisis data yang digunakan adalah metode Grounded Theory. Faktor sosial budaya yang menjadi dasar penetapan harga jual kerbau di Toraja adalah aluk/adat, jenis kerbau dan karakteristik kerbau. Kebutuhan Masyarakat Toraja akan ternak kerbau pada upacara adat, terutama Rambu Solo’ menjadikan perhatian utama pada penetapan harga kerbau berdasarkan karakteristiknya. Beberapa karakteristik yang menjadi penentu harga jual kerbau adalah jenis kerbau (kerbau hitam dan belang), bentuk dan ukuran tanduk, jumlah dan letak palisu serta postur tubuh kerbau. kriteria tertentu pada kerbau yang turut dinilai yaitu dari warna mata, ekor dan samban (warna putih pada leher kerbau dan jenis kelamin.