PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI DAN KERJA TIM TERHADAP IMPLEMENTASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN PADA PERAWAT DI RSUD BERIMAN DI BALIKPAPAN = THE INFLUENCE OF LEADERSHIP, COMMUNICATION, AND TEAMWORK ON THE IMPLEMENTATION OF PATIENT SAFETY GOALS AMONG NURSES AT RSUD BERIMAN BALIKPAPAN

PUTU DIAN PRANITA. Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi dan Kerja Tim terhadap Implementasi Sasaran Keselamatan Pasien pada Perawat di RSUD Beriman di Balikpapan. (Dibimbing oleh Noer Bahry Noor dan Irwandy) Latar Belakang. Keselamatan pasien merupakan salah satu indikator mutu layanan rumah sakit, namun Insiden Keselamatan Pasien (IKP) masih sering terjadi, seperti Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), dan Kejadian Potensial Cedera (KPC). Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah IKP di RSUD Beriman Balikpapan pada periode 2021-2023 meningkat signifikan sebesar 102,3%, dengan kenaikan KTD sebesar 22,2%. Penyebab meningkatnya insiden ini perlu dicermati, terutama terkait peran perawat sebagai profesi dengan interaksi langsung dan berkelanjutan dengan pasien. Beberapa IKP ternyata terjadi terkait dengan kegagalan implementasi sasaran keselamatan pasien di rumah sakit. Di sisi lain, hasil survei budaya keselamatan pasien di RSUD Beriman menunjukkan nilai rendah pada aspek kerja tim, staffing, dan informasi yang berkontribusi terhadap peningkatan IKP. Dengan demikian, strategi pengembangan, seperti meningkatkan kepemimpinan, komunikasi, dan kerjasama tim, sangat dibutuhkan untuk mendukung implementasi sasaran keselamatan pasien di rumah sakit ini. Tujuan. Untuk menganalisis pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi, dan Kerja Tim terhadap Implementasi Keselamatan Pasien pada Perawat di RSUD Beriman Balikpapan. Metode. Penelitian kuantitatif dengan metode survei melalui penyebaran kuesioner kepada 133 perawat yang bertugas di RSUD Beriman Balikpapan untuk kemudian dianalisis dengan teknik regresi logistik. Hasil. Kepemimpinan memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Implementasi SKP (p=0.036), Komunikasi memiliki pengaruh secara positif dan signifikan terhadap Implementasi SKP (p=0.014), dan Kerja Tim memiliki pengaruh secara positif dan signifikan terhadap Implementasi SKP (p=0.00). Variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap Implementasi Sasaran Keselamatan pasien adalah kerja tim (70,89 %). Kesimpulan. Manajemen perlu mengadakan diskusi dan pelatihan interdispliner untuk meningkatkan koordinasi antar professional di rumah sakit. Diskusi terbuka juga memungkinkan penyusunan kebijakan yang jelas mengenai kebijakan pembagian tugas dan tim untuk menghindari tumpang tindih maupun konflik tanggung jawab. Kata Kunci : Kepemimpinan, Komunikasi, Kerja Tim, Implementasi Keselamatan Pasien, Rumah Sakit