TINJAUAN IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 17 TAHUN 2023 TERKAIT LALU LINTAS TELUR AYAM ASAL KABUPATEN PINRANG = REVIEW OF THE IMPELEMENTATION OF THE MINISTER OF AGRICULTURE REGULATION NUMBER 17 OF 2023 REGARDING THE TRAFFIC OF CHICKEN EGGS ORIGINAL FROM PINRANG REGENCY


MUSLIMIN, IHRAM KAUTSAR (2025) TINJAUAN IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 17 TAHUN 2023 TERKAIT LALU LINTAS TELUR AYAM ASAL KABUPATEN PINRANG = REVIEW OF THE IMPELEMENTATION OF THE MINISTER OF AGRICULTURE REGULATION NUMBER 17 OF 2023 REGARDING THE TRAFFIC OF CHICKEN EGGS ORIGINAL FROM PINRANG REGENCY. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C031211021-Cover.jpg

Download (287kB) | Preview
[thumbnail of Bab1-2] Text (Bab1-2)
C031211021-1-2(FILEminimizer).pdf

Download (103kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
C031211021-dp(FILEminimizer).pdf

Download (15kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
C031211021-full(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 19 February 2027.

Download (637kB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang. Kabupaten Pinrang memiliki peran strategis dalam produksi dan distribusi telur ayam konsumsi di Sulawesi Selatan. Untuk mengatur lalu lintas produk ini, pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 17 Tahun 2023 guna meningkatkan pengawasan dan pengendalian distribusi produk hewan, termasuk telur ayam. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau implementasi regulasi tersebut di Kabupaten Pinrang, mengidentifikasi kendala yang dihadapi, serta memberikan rekomendasi guna optimalisasi kebijakan. Metode. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data meliputi studi literatur, wawancara dengan peternak, pelaku usaha, serta instansi pemerintah. Analisis data dilakukan secara induktif untuk menilai efektivitas regulasi dan tantangan dalam penerapannya. Hasil. Penelitian menunjukkan bahwa meskipun regulasi telah diterapkan, masih terdapat berbagai kendala dalam implementasinya. Kendala utama meliputi kurangnya pemahaman pelaku usaha terhadap prosedur administrasi, keterbatasan infrastruktur digital dalam pengurusan perizinan daring, serta resistensi terhadap kebijakan baru. Selain itu, keterbatasan tenaga pengawas dan kurangnya koordinasi antarinstansi turut menghambat efektivitas pengawasan lalu lintas telur ayam. Kesimpulan. Diperlukan peningkatan sosialisasi dan edukasi bagi pelaku usaha serta pemanfaatan teknologi digital yang lebih optimal. Penguatan koordinasi antarinstansi serta peningkatan sumber daya manusia dalam pengawasan menjadi faktor penting guna mendukung keberhasilan implementasi Permentan Nomor 17 Tahun 2023.

Kata Kunci : Kabupaten Pinrang, Lalu Lintas Produk Hewan, Permentan 17/2023, Regulasi, Telur Ayam.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Animal Product Traffic, Consumption Chicken Eggs, Permentan 17/2023, Pinrang Regency, Regulations.
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter Hewan
Depositing User: Rasman
Date Deposited: 28 Aug 2025 02:59
Last Modified: 28 Aug 2025 02:59
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48689

Actions (login required)

View Item
View Item