Takasimaya, Takasimaya (2025) Komunikasi Sufisme Melayu Dalam Gurindam Dua Belas Karya Raja Ali Haji = Communication of Malay Sufism in Gurindam Twelve by Raja Ali Haji. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/48578/1.hassmallThumbnailVersion/E021201020-lBu27Oh3Pgtvmjo9-20250319112736.jpg)

E021201020-lBu27Oh3Pgtvmjo9-20250319112736.jpg
Download (202kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
E021201020-1-2.pdf
Download (357kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
E021201020-dp.pdf
Download (128kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
E021201020-full text.pdf
Restricted to Repository staff only until 12 February 2027.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi kultural yang terekam dalam Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji pada masa tersebut, dengan fokus pada aspek-aspek kehidupan sosial dan budaya yang tercermin dalam karya sastra tersebut. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pesan moral yang disampaikan dalam Gurindam Dua Belas dengan menggunakan pendekatan hermeneutika, untuk memahami nilai-nilai, ajaran, dan wejangan yang terkandung dalam gurindam tersebut, serta merinci bagaimana pesan tersebut terimplementasikan dalam konteks kehidupan masyarakat Melayu saat ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk dapat menguraikan dan menafsirkan Gurindam Dua Belas. Data dikumpulkan dari pembacaan berulang dan tinjauan pustaka dalam penelusuran masa hidup Raja Ali Haji melalui buku, artikel, jurnal, dan manuskrip. Adapun hasil dari penelitian ini adalah Gurindam Dua Belas menjadi cerminan masyarakat Melayu modern untuk memahami dan menjaga kebudayaan serta kearifan lokal. Saat ini, masyarakat Melayu yang dihadapkan dengan tantangan globalisasi mengancam homogenitas budaya. Gurindam Dua Belas mengingatkan untuk tetap berpegang teguh pada akar budaya mereka sambil terbuka terhadap perkembangan dunia. Secara khusus budaya Melayu terikat erat dengan sufisme menyerap nilai-nilai spiritual dengan cara yang berbeda dari masyarakat lain seperti di Timur Tengah. Masyarakat Melayu menginternalisasi sufisme dalam kehidupan sehari-hari tanpa ritual formal yang terlihat seperti tarian sufi, yang lebih kasat mata. Masyarakat Melayu menyerap sufisme secara diam melalui introspeksi dan refleksi batin. Dengan pendekatan ini, sufisme dalam budaya Melayu memperkuat fondasi etis tanpa perlu ekspresi publik yang mencolok.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Gurindam Dua Belas, Raja Ali Haji, hermeneutika, Dilthey |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 26 Aug 2025 03:05 |
Last Modified: | 26 Aug 2025 03:05 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48578 |