Potensi Jamur Pelarut Fosfat Pada Kawasan Hutan Alam Dan Lahan Revegetasi Di PT Vale Indonesia Tbk. = The Potential of Phosphate-Solubilizing Fungi in Natural Forest Areas and Revegetation Sites at PT Vale Indonesia Tbk.


RAYU, SURYA MUH. FURQAN (2025) Potensi Jamur Pelarut Fosfat Pada Kawasan Hutan Alam Dan Lahan Revegetasi Di PT Vale Indonesia Tbk. = The Potential of Phosphate-Solubilizing Fungi in Natural Forest Areas and Revegetation Sites at PT Vale Indonesia Tbk. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
M021201023-TgwI5OxYRWhPXKp8-20250320142638.png

Download (53kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
M021201023-1MtNkUbF8JRKwdO3-20250320142638.pdf

Download (804kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
M021201023-E9lmSsnPiRMjcIVF-20250320142639.pdf

Download (146kB)
[thumbnail of Fulltext] Text (Fulltext)
M021201023-MPzjw1ZC94qs2fVi-20250320142639.pdf
Restricted to Repository staff only until 18 March 2027.

Download (5MB)

Abstract (Abstrak)

Sektor Pertambangan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia, tetapi menimbulkan dampak destruktif kepada lingkungan. Jamur pelarut fosfat (JPF) memiliki peran penting dalam mendukung rehabilitasi lahan bekas tambang melalui peningkatan ketersediaan fosfat di tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keanekaragaman JPF pada kawasan hutan alam dan lahan revegetasi pasca-tambang PT Vale Indonesia Tbk, serta mengevaluasi kemampuan pelarutan fosfat menggunakan Indeks Kelarutan Fosfat (IKF). Metode penelitian meliputi pengambilan sampel tanah dari empat lokasi berbeda (hutan alam dan lahan revegetasi berumur 10, 16, dan 20 tahun), isolasi jamur menggunakan media Pikovskaya dengan metode pour plate, pemurnian isolat menggunakan metode spread plate, identifikasi makroskopis dan mikroskopis, serta pengukuran zona bening untuk menentukan IKF. Penelitian ini menunjukkan keberadaan lima genus JPF, yaitu Aspergillus, Penicillium, Fusarium, Mucor, dan Trichoderma. Genus Penicillium mendominasi di semua lokasi, sedangkan Aspergillus lebih banyak ditemukan pada lahan revegetasi muda. Nilai IKF tertinggi tercatat pada isolat HA/6 sebesar 1,62, namun secara keseluruhan aktivitas pelarutan fosfat oleh JPF tergolong rendah. Penelitian ini menunjukkan bahwa JPF memiliki potensi untuk digunakan sebagai biofertilizer dalam mendukung rehabilitasi lahan pasca-tambang secara berkelanjutan. Namun, efektivitasnya masih perlu ditingkatkan melalui penelitian lebih lanjut terkait optimasi kondisi lingkungan dan formulasi biofertilizer.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Mikroba Pelarut Fosfat, Jamur pelarut fosfat, rehabilitasi lahan tambang, Aspergillus, Penicillium, Indeks Kelarutan Fosfat.
Subjects: S Agriculture > SD Forestry
Divisions (Program Studi): Fakultas Kehutanan > Rekayasa Kehutanan
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 21 Aug 2025 00:50
Last Modified: 21 Aug 2025 00:50
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48424

Actions (login required)

View Item
View Item