EFEKTIVITAS AFRODISIAKA DARI EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera), JAHE MERAH (Zingiber officinale) DAN BEE POLLEN TERHADAP SEKSUALITAS PADA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) JANTAN WISTAR

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas afrodisiaka dari ekstrak daun kelor (Moringa oleifera), jahe merah (Zingiber officinale) dan Bee pollen terhadap gairah seksual tikus putih (Rattus Novergicus) jantan Wistar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah true experimental atau eksperimen murni dengan rancangan post-test control design. Populasi dalam penelitian ini adalah tikus strain wistar dengan berat badan 200-250 gram sebanyak 40 ekor. Teknik sampel yang digunakan adalah total sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah tikus strain wistar dengan berat badan 200-250 gram sebanyak 40 ekor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 15 terdapat perbedaan jumlah introduction yang signifikan antar kelompok tikus di setiap pengukuran. Climbing antara kelompok perlakuan dari hari ke 1, ke 8 dan ke 15 terdapat perbedaan jumlah climbing yang signifikan antar kelompok tikus di setiap pengukuran. Coitus antara kelompok perlakuan dari hari ke 1, ke 8 dan ke 15. Pada hari ke-1 tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada jumlah coitus untuk semua kelompok perlakuan. Pada hari ke-8 dan hari ke-15 terdapat perbedaan jumlah coitus yang signifikan antar kelompok tikus di setiap pengukuran. Dari ke-4 perlakuan, dapat disimpulkan bahwa perlakuan ke-4 (ekstrak daun kelor, jahe merah dan Bee pollen) memiliki pengaruh yang lebih efektif dalam meningkatkan gairah seksual dibandingkan kelompok perlakuan yang lainnya.
Keywords: Ekstrak daun kelor, jahe merah, Bee pollen, afrodisiaka, gairah seksual