ROSDIANA, ROSDIANA (2023) Hubungan Rasio Neutrofil Limfosit terhadap Keparahan Penyakit Paru Obstruktif Kronik = Correlation of Neutrophyl - Lymphocyte Ratio with Severity of Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
C185192003_tesis_22-02-2024 bab1-2(FILEminimizer).pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of Cover]](/47852/1.hassmallThumbnailVersion/C185192003_tesis_22-02-2024%20Cover1.jpg)

C185192003_tesis_22-02-2024 Cover1.jpg
Download (274kB) | Preview
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
C185192003_tesis_22-02-2024 Dapus(FILEminimizer).pdf
Download (893kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
C185192003_tesis_22-02-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 8 December 2026.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) ditandai dengan kerusakan jaringan paru yang progresif, sebagai akibat dari respon inflamasi terhadap rangsangan eksternal, dan menyebabkan keterbatasan aliran udara yang irreversible. Derajat keparahan PPOK umumnya ditentukan oleh fungsi paru, namun keparahan inflamasi tidak dapat dicerminkan oleh pengukuran tersebut. Rasio neutrofil limfosit (NLR) telah banyak digunakan sebagai marker inflamasi pada berbagai penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi NLR sebagai biomarker inflamasi yang dapat mencerminkan keparahan PPOK. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kohort retrospektif, dengan cara mengumpulkan data rekam medik pasien PPOK stabil bulan Juni 2022 – Juni 2023 di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo. Penelitian ini melibatkan 89 pasien PPOK stabil sesuai kriteria inklusi. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan signifikan nilai NLR berdasarkan status merokok (p = 0.00), penyakit komorbid (p = 0.00), serta keparahan PPOK (p = 0.00). Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa tingkat kekuatan korelasi antara NLR dengan keparahan PPOK adalah kuat (angka koefisien korelasi 0.717), korelasi bernilai positif yang berarti semakin tinggi nilai NLR maka semakin berat keparahan PPOK, serta terdapat hubungan yang signifikan antara NLR dengan keparahan PPOK (p = < 0.05). Hasil analisis kurva Receiving Operating Characteristics (ROC) didapatkan cut-off nilai NLR 5.04 untuk memprediksi eksaserbasi dengan sensitivitas 81,6% dan spesifisitas 80%. Jadi, NLR berkorelasi positif dengan peningkatan inflamasi yang berimplikasi pada keparahan PPOK.
Keyword : Rasio neutrofil limfosit, keparahan, penyakit paru obstruktif kronik
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Neutrophil lymphocyte ratio, severity, chronic obstructive pulmonary disease. |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > PPDS - Pulmonologi |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 24 Jul 2025 07:01 |
Last Modified: | 24 Jul 2025 07:01 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/47852 |