HUBUNGAN SKALA NYERI NEONATUS DENGAN KADAR KORTISOL SALIVA PADA BAYI PREMATUR YANG MENGGUNAKAN VENTILATOR MEKANIK = ASSOCIATION BETWEEN NEONATAL PAIN SCALE AND SALIVARY CORTISOL LEVELS IN PRETERM INFANTS USING A MECHANICAL VENTILATOR


SYAHRURRAHMAN, SYAHRURRAHMAN (2023) HUBUNGAN SKALA NYERI NEONATUS DENGAN KADAR KORTISOL SALIVA PADA BAYI PREMATUR YANG MENGGUNAKAN VENTILATOR MEKANIK = ASSOCIATION BETWEEN NEONATAL PAIN SCALE AND SALIVARY CORTISOL LEVELS IN PRETERM INFANTS USING A MECHANICAL VENTILATOR. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C105182003_tesis_28-02-2024 Cover1.jpg

Download (318kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
C105182003_tesis_28-02-2024 bab1-2(FILEminimizer).pdf

Download (992kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
C105182003_tesis_28-02-2024 Dapus(FILEminimizer).pdf

Download (759kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
C105182003_tesis_28-02-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 30 July 2026.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Bayi prematur berisiko mengalami respiratory distress syndrome yang sering kali memerlukan ventilator mekanik. Prosedur medis ini mengakibatkan nyeri yang meningkatkan risiko stress dan gangguan perkembangan otak. Beberapa penelitian melaporkan serum kortisol meningkat sebagai respon terhadap nyeri pada neonatus. Metode untuk menilai nyeri dapat menggunakan tools seperti NIPS dan PIPP. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan skala nyeri neonatus dengan kadar kortisol saliva bayi prematur yang menggunakan ventilator mekanik.Desain penelitian menggunakan one-group pretest-posttest. NIPS, PIPP, dan Kortisol saliva dinilai sebelum dilakukan intubasi dan 60 menit setelah pemasangan ventilator mekanik. Penelitian ini dilakukan sejak Juni 2022 sampai Mei 2023 di RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo, Indonesia. Pada penelitian ini didapatakn 30 sampel dengan 2 sampel outlier sehingga sampel yang diuji 28 sampel. Sebelum pemasangan ventilator, didapatkan nilai kortisol pada penilaian NIPS kelompok tidak nyeri 4,322 (0,341-9,872) ng/dL dan nyeri sedang 2,373 (0,051-9,160) ng/dL dengan nilai p>0,05 serta nilai kortisol pada PIPP kelompok tidak nyeri 3,840 (0,341-9,872) ng/dL dan nyeri sedang 2,151 (0,051-9,160) ng/dL dengan nilai p>0,05. Setelah 60 menit pemasangan ventilator, didapatkan nilai kortisol pada penilaian NIPS kelompok tidak nyeri 1,349 (0,028-9,641) ng/dL dan nyeri sedang 3,742 ng/dL dengan nilai p>0,05 serta nilai kortisol PIPP kelompok tidak nyeri 1,349 (0,028-9,641) ng/dL dan nyeri sedang 1,651 (1,324-3,742) ng/dL dengan nilai p>0,05. Pada penelitian ini tidak terdapat hubungan penilaian NIPS dan PIPP dengan kadar kortisol saliva baik sebelum maupun sesudah pemasangan ventilator mekanik. Walaupun demikian skala nyeri nyeri tetap harus dinilai agar dapat diberikan tatalaksana sehingga morbiditas dapat diturunkan.

Keyword : kortisol saliva, ventilator mekanik, bayi prematur.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Salivary cortisol, mechanical ventilator, premature infants.
Subjects: R Medicine > RJ Pediatrics
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Kesehatan Anak
Depositing User: Rasman
Date Deposited: 23 Jul 2025 05:59
Last Modified: 23 Jul 2025 05:59
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/47759

Actions (login required)

View Item
View Item