LAYANAN TRANSPORTASI BERBASIS APLIKASI TERHADAP MOBILITAS PENDUDUK KOTA MAKASSAR = APPLICATION-BASED TRANSPORTATION SERVICES TO RESIDENT’S MOBILITY IN MAKASSAR CITY

Transportasi berbasis aplikasi seperti Gojek dan Grab semakin berkembang di kota-kota besar yang ada di Indonesia termasuk Kota Makassar karena layanan ini menjemput dan mengantar pengguna layanan dari titik asal hingga titik tujuan sesuai dengan permintaan pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui karakteristik sosial ekonomi pengguna terhadap preferensi layanan transportasi berbasis aplikasi; 2) menganalisis pola perjalanan dari pengguna layanan transportasi berbasis aplikasi; 3) merumuskan rekomendasi pengembangan layanan transportasi berbasis aplikasi dalam mendukung sistem transportasi publik yang terintegrasi di Kota Makassar. Penelitian ini berlokasi di Kota Makassar (Februari-Juni 2023). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah karakteristik sosial ekonomi dan preferensi pengguna, karakteristik dan pola pergerakan secara spasial dari pengguna yang dikumpulkan melalui kuesioner elektronik. Teknik analisis yang digunakan di dalam penelitian adalah deskriptif kuantitatif, analisis desire line dengan matriks asal tujuan, dan analisis spasial. Hasil penelitian menunjukkan, pengguna layanan transportasi berbasis aplikasi di Kota Makassar didominasi oleh pengguna berjenis kelamin perempuan dengan rentang usia antara 18 hingga 29 tahun. Pengguna rata-rata berpendapatan menengah dan berpendidikan tinggi atau sedang melanjutkan studi pada jenjang perguruan tinggi. Faktor kemudahan layanan menjadi preferensi utama ketika pengguna memilih moda transportasi berbasis aplikasi. Faktor harga tidak menjadi faktor utama bagi pengguna bahkan untuk pengguna dengan kelas pendapatan terendah. Pengguna layanan di Kota Makassar cenderung cukup puas dengan kondisi dan pelayanan transportasi berbasis aplikasi dengan tingkat kepuasan sebesar 3,79 atau 75,91%. Pergerakan yang dominan terjadi secara internal di kawasan urban (33,70%) dan internal kawasan sub urban (30,00%). Kecamatan yang paling banyak dituju adalah Kecamatan Tamalanrea di kawasan sub urban dengan maksud kegiatan pendidikan dan Kecamatan Panakkukang di kawasan urban dengan maksud kegiatan ekonomi dan rekreasi. Berdasarkan tingginya jumlah pengguna dengan pergerakan internal, transportasi berbasis aplikasi dapat diarahkan sebagai moda first/last mile. Hal ini dapat mereduksi volume lalu lintas di jalan utama.