Arahan Pengembangan Sarana Prasarana Simpul Perpindahan Moda yang Ramah Kaum Rentan di Kawasan Perbelanjaan Panakkukang = Directions for the Development of Vulnerable-Friendly Mode Transfer Facility and Infrastructure in the Panakkukang Shopping Area

Kaum rentan merupakan kelompok orang yang terdiri dari anak-anak, lansia, wanita hamil, dan penyandang disabilitas. Hingga saat ini, kawasan perbelanjaan Panakkukang yang berfungsi sebagai simpul perpindahan moda transportasi publik belum didukung dengan sarana dan prasarana yang ramah untuk kaum rentan. Penelitian ini bertujuan untuk; 1) mengidentifikasi kondisi sarana dan prasarana terhadap penerapan standar yang ramah kaum rentan di kawasan perbelanjaan Panakkukang; 2) mengetahui kebutuhan sarana prasarana yang ramah kaum rentan terhadap persepsi kepuasan pengunjung kawasan perbelanjaan Panakkukang; 3) menyusun arahan pengembangan sarana prasarana pendukung simpul perpindahan moda transportasi publik berbasis konsep yang ramah kaum rentan. Lokasi penelitian berada di kawasan perbelanjaan Panakkukang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif kuantitatif, dan Importance Performance Analysis (IPA). Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi sarana dan prasarana pendukung simpul perpindahan moda transportasi publik masih belum memperhatikan dan menerapkan standar ramah kaum rentan seperti belum tersedianya ramp, jalur pedestrian yang berlubang dan licin, tidak tersedianya persinyalan di jalur penyeberangan, halte bus belum dapat melindung dari berbagai macam cuaca, dan belum tersedianya cctv. Persepsi kebutuhan menunjukkan bahwa halte bus yang inklusif, jalur pedestrian yang menerus, persinyalan, dan cctv masih menjadi prioritas utama. Persepsi kepuasan menunjukkan angka 63% yang diartikan bahwa kualitas sarana prasarana yang diterima oleh pengunjung kawasan perbelanjaan Panakkukang kurang/tidak memenuhi kepuasan sarana prasarana yang ramah kaum rentan. Arahan pengembangan yang dilakukan berdasarkan standar ramah kaum rentan berupa penambahan jalur pejalan kaki di beberapa ruas jalan, pengadaan persinyalan di jalur penyeberangan, penyediaan cctv di beberapa titik keramaian, dan pengembangan halte bus yang ada menjadi inklusif lengkap dengan sarana penunjang yang ramah terhadap kaum rentan seperti tempat duduk, papan informasi yang muda dibaca, dan aksesibilitas menuju halte bus berupa jalur pejalan kaki dan jalur penyeberangan jalan.