Arahan Penataan Ruang Terbuka Hijau Efektif dalam Mereduksi Emisi Gas Rumah Kaca (CO2) di Koridor Jalan Arteri Kota Makassar (Studi Kasus: Jalan Sultan Alauddin) = Arahan Penataan Ruang Terbuka Hijau Efektif dalam Mereduksi Emisi Gas Rumah Kaca (CO2) di Koridor Jalan Arteri Kota Makassar (Studi Kasus: Jalan Sultan Alauddin)

Aktivitas perkotaan merupakan salah satu penyebab dari penurunan kualitas lingkungan berupa peningkatan emisi gas rumah kaca hingga pemanasan global. Sebagai kota metropolitan sekaligus ibukota provinsi, Kota Makassar memiliki aktivitas transportasi yang tinggi khususnya di koridor jalan arteri yang menyebabkan tingginya emisi gas rumah kaca berupa emisi gas CO2 yang berasal dari kendaraan bermotor disertai dengan kurangnya luasan lahan RTH yang dapat memberikan penurunan kualitas lingkungan kota. Untuk mereduksi emisi gas CO2 tersebut maka cara alternatif adalah dengan melakukan penataan RTH pada koridor lokasi penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah; (1) menghitung jumlah emisi gas CO2 hasil kendaraan bermotor; (2) menghitung jumlah emisi CO2 yang dapat direduksi oleh RTH publik eksisting; (3) merumuskan arahan penataan RTH publik yang efektif dalam mereduksi emisi CO2. Lokasi penelitian berada di koridor jalan arteri Kota Makassar yakni pada jalan Sultan Alauddin. Penelitian ini menggunakan data primer berupa volume kendaraan bermotor, jumlah dan jenis vegetasi RTH eksisting serta data sekunder berupa rumus emisi kendaraan, daya serap vegetasi, dan konsep penyediaan RTH perkotaan. Metode penelitian yang digunakan untuk menentukan jumlah emisi gas CO2 menggunakan teknik perhitungan emisi, kemudian untuk menentukan arahan RTH dalam mereduksi emisi CO2 menggunakan analisis luas tajuk dalam penentuan jenis tanaman. Hasil dari penelitian ini adalah sumber emisi gas CO2 di koridor lokasi penelitian sebesar 3.815 kg/jam emisi di koridor zona A sebesar 1.429 kg/jam dan di koridor zona B sebesar 2.386 kg/jam. Daya serap RTH eksisting dan arahan penataan dapat mereduksi sisa emisi gas CO2 sebesar 267,21 kg/jam pada koridor zona A dan 436,09 kg/jam pada koridor zona B.