ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI GENTENG MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) (Studi Kasus: PT Tiga Permata Tarsis Gowa) = ANALYSIS OF QUALITY CONTROL OF TILE PRODUCTION USING THE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) METHOD AND THE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) METHOD (Case Study: PT Tiga Permata Tarsis Gowa)

EFRAIM DORUS. Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Genteng Menggunakan Metode Fault Tree Analysis (FTA) Dan Metode Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) (Studi Kasus: PT. Tiga Permata Tarsis Gowa) (dibimbing oleh Prof.Dr.Ir.Syamsul Bahri,M.Si.,IPU.,ASEAN.,Eng dan Ir. Kifayah Amar,ST., M.sc.,Ph.D.,IPU
Pada dasarnya suatu perusahaan didirikan untuk memperoleh keuntungan yang optimal. Dengan keuntungan yang maksimal maka suatu perusahaan dapat terus menjalankan bisnis dan berproduksi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan keuntungan yang diperoleh perusahaan akan dapat mempertahankan usahanya, sehingga kelangsungan hidup perusahaan akan terjamin. Pelaksanaan pengawasan dalam perusahaan merupakan fungsi yang terakhir dalam akifitas perusahaan. Dengan terus melakukan pengawasan maka segala sesuatu yang dapat merugikan perusahaan dapat diminimalisasi.
Hasil dari penelitian ini berupa persentase cacat produk, pada pruduksi genteng untuk bulan Januari sebesar 21,0%, bulan Februari sebesar 16,7% , bulan Maret sebesar 22,4%, bulan April sebesar 17,9% , bulan Mei sebesar 17,5% , bulan Juni sebesar 17,6% , bulan July sebesar 19,5% , bulan Agustus sebesar 19,0% , bulan September sebesar 19,1%, dari jumlah persentasi selama periode tersebut diperoleh data cacat produk keseluruhan sebesar 170,72 %, dengan nilai persentasi setiap jenis cacat yaitu cacat lengket sebesar 13,20%, komposisi 12,14%, perubahan tekstur 25,78%, pengecatan 107,53%, dan retak 12,08%. Sedangkan untuk hasil pengolahan data dengan metode FMEA diperoleh nilai RPN perkalian antara nilai severity, occurance, dan detection, nilai RPN tertinggi adalah cacat pengecatan dengan nilai RPN 144, umtuk metode FTA di peroleh hasil bahwa terdapat satu faktor penyebab jenis cacat pengecatan, yaitu spoit tidak stabil yang disebabkan karena menurunnya performa alat spoit akibat dari kurangnya perawatan sehingga terdapat banyak kotoran yang menempel hal ini menyebabkan spoit menjadi tidak setabil, atau karena takaran cat tidak tepat , hal ini terjadi karena operator yang kurang teliti