IMPLEMENTASI KONSEP KOTA KREATIF DI KECAMATAN UJUNG PANDANG KOTA MAKASSAR = Implementation of the Creative City Concept in Ujung Pandang District, Makassar City

Kota Makassar khususnya Kecamatan Ujung Pandang memiliki banyak potensi dalam penerapan konsep kota yang kreatif namun, dalam penyelenggaraannya diidentifikasi masih rendah kualitas ekonomi kreatif yang dikembangkan. Berdasarkan kriteria Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif Indonesia (PMK3I), Makassar khususnya Ujung Pandang belum sepenuhnya memenuhi kriteria ideal dalam penerapan kota kreatif. Tujuan dari penelitian ini, 1) menjelaskan kondisi karakteristik sektor kuliner Kecamatan Ujung Pandang berdasarkan parameter kota kreatif, 2) mengetahui peranan stakeholders dalam menciptakan kota kreatif sektor kuliner, dan 3) merumuskan strategi pengembangan kota kreatif sektor kuliner di Kecamatan Ujung Pandang. Pengumpulan data dilakukan melalui survei lapangan, wawancara, dan studi literatur. Teknik analisis yang digunakan: 1) analisis deskriptif dan spasial (mapping) untuk mengetahui karakteristik sektor kuliner berdasarkan parameter kota kreatif, 2) analisis deskriptif untuk mengetahui peranan stakeholders, dan 3) analisis Importance Performance Analysis (IPA) dan Strength Weakness Opportunity Threat (SWOT), untuk mengetahui arahan dalam mengembangkan kota kreatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik kawasan di Kecamatan Ujung Pandang telah menunjukkan potensi dalam memenuhi kriteria sebagai kota kreatif baik ekonomi kreatif dan lingkungan kreatif namun, masih memerlukan penataan seperti klaster kuliner untuk PKL yang ada. Peranan stakeholders dalam menciptakan kota kreatif masing-masing telah memiliki peranan dalam mengembangkan kota kreatif namun, masih diperlukan penambahan fasilitas seperti creative center. Strategi pengembangan kota kreatif yang disarankan meluputi 1) Penataan lokasi kuliner seperti pembuatan klaster kuliner khususnya kepada PKL pada wilayah lingkungan kreatif maupun tempat khusus seperti lorong wisata agar lebih kondusif. 2) Pemenuhan fasilitas penunjang seperti creative center sebagai pusat UMKM. 3) Mendorong kolaborasi antar stakeholders dengan menyelenggarakan acara atau kegiatan yang melibatkan partisipasi dari pelaku bisnis, dan penguatan kebijakan terkait branding “Makassar Kota Makan Enak” untuk meningkatkan jiwa kompetitif.