ANALISIS PENGARUH ROOF RAILS TERHADAP HAMBATAN AERODINAMIS PADA MODEL KENDARAAN = Analysis of the effect of roof rails on aerodynamic drag on vehicle models

M. DZULFAQAR SYAIFULLAH. Analisis Pengaruh Roof Rails Terhadap Hambatan Aerodinamis Pada Model Kendaraan (dibimbing oleh Rustan Tarakka dan Andi Amijoyo Mochtar).
Kemajuan teknologi sekarang ini terus berkembang mengikuti perkembangan zaman baik dari segi komunikasi, transportasi, dan lain sebagainya. Alat transportasi khususnya kendaraan roda empat, yaitu mobil sebagai alat transportasi umum harus melalui tahap pengujian termasuk aerodinamika sebelum produksi massal. Model Ahmed Body sering digunakan dalam pengujian aerodinamika sebagai representasi sederhana untuk memahami turbulensi pada kendaraan. Masa depan industri otomotif menantang produsen untuk menciptakan mobil hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Faktor aerodinamika memengaruhi konsumsi bahan bakar, di mana sekitar 50-60% energi bahan bakar digunakan untuk mengatasi hambatan aerodinamika. Upaya untuk mengatasi hal ini yaitu dengan penerapan kontrol pasif pada titik separasi aliran, yang dapat mereduksi hambatan aerodinamis melalui metode komputasi dan eksperimen. Penambahan roof rails pada kendaraan umumnya digunakan sebagai penyangga atau aksesoris, namun memiliki potensi memengaruhi hambatan aerodinamika kendaraan. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh roof rails terhadap hambatan aerodinamis pada model kendaraan. Penelitian dilakukan dengan dua pendekataan yaitu pendekataan komputasi memanfaatkan program Computational Fluid Dynamics (CFD) dan pendekatan eksperimental dengan menggunakan Subsonic wind Tunnel. Untuk pendekataan komputasi diperoleh data berupa karakteristik aliran, koefisien tekanan (CP), dan koefisien drag (CD). Namun pada pendekataan eksperimental hanya difokuskan untuk memvalidasi koefisien drag memanfaatkan perangkat load cell. Terdapat 2 jenis roof rails yang digunakan yaitu tipe menyerupai huruf “C” terbalik dan tipe flush mounted. Kecepatan upstream yang dialirkan masing-masing 11.1 m/s, 13.9 m/s, 16.7 m/s, 19.4 m/s, 22.2 m/s. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penambahan kontrol pasif berupa roof rails tidak dapat menunda separasi aliran dan memperbesar olakan pada bagian belakang model uji dan juga meningkatkan nilai koefisien drag. Dengan peningkatan koefisien drag terkecil pada model uji dengan roof rails tipe menyerupai huruf “C” terbalik yaitu sebesar 7.170% untuk pendekatan komputasi dan 6.956% untuk pendekatan eksperimental.