HUBUNGAN KADAR VITAMIN D DENGAN TINGKAT KEPARAHAN COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONIA PADA PASIEN RAWAT INAP DENGAN USIA LEBIH 60 TAHUN = CORRELATION BETWEEN SERUM VITAMIN D LEVELS WITH SEVERITY OF COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONIA IN HOSPITALIZED PATIENTS OVER SIXTY YEARS OLD

Latar Belakang : Lansia umumnya sering didapatkan mengalami defisiensi vitamin D akibat beberapa faktor seperti kurangnya intake vitamin D, polifarmasi, paparan sinar matahari yang kurang, dan penyakit ginjal kronik, sehingga meningkatkan risiko terpapar infeksi. Community Acquired Pneumonia (CAP) sering didapatkan pada lansia dengan tingkat morbiditas yang tinggi. Tingkat mortalitasnya bahkan mencapai 50-70% jika disertai dengan komorbid lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan kadar vitamin D dengan tingkat keparahan CAP pada pasien lansia dirawat inap.
Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional study dengan cross-sectional design, melibatkan 82 pasien lansia yang dirawat inap terdiagnosa CAP. Sampel darah diambil untuk menilai kadar vitamin D. Normalitas data diuji menggunakan tes Kolmogorov-Smirnov, uji Chi Square dan Mann-Whitney digunakan untuk menilai Analisa statistik. Secara statistik bermakna bila p < 0.05.
Hasil: Rerata kadar vitamin D secara signifikan lebih rendah pada pasien dengan tingkat keparahan severe dibandingkan dengan grup non-severe (p<0.05). Persentase dari pasien dengan defisiensi kadar vitamin D juga lebih banyak pada grup severe dibandingkan dengan grup non-severe (p<0.05).
Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna antara kadar vitamin D dengan tingkat keparahan CAP pada pasian lansia yang dirawat inap.