Handayani, Sri Resky (2021) PENGARUH PENYIMPANAN TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK GEL IN SITU THERMOSENSITIVE CEFAZOLIN DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SECARA EX VIVO. Skripsi thesis, UNIVERSITAS HASANUDDIN.
N011171014_skripsi 1111.jpg
Download (325kB) | Preview
N011171014_skripsi 1-2.pdf
Download (715kB)
N011171014_skripsi dp.pdf
Download (1MB)
N011171014_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Pengaruh Penyimpanan Terhadap Karakteristik Fisik Sediaan Gel In Situ Thermosensitive Cefazolin dan Uji Aktivitas Antibakteri Secara Ex Vivo.
Pengembangan sediaan gel in situ thermosensitive cefazolin untuk pemakaian okuler telah dilakukan dan menunjukkan adanya peningkatan profil pelepasan obat yang baik dibandingkan dengan sediaan tetes mata. Namun, belum ada penelitian mengenai efek penyimpanan terhadap profil karakteristik fisik dan efektivitas suatu sediaan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penyimpanan terhadap karakteristik fisik gel in situ thermosensitive cefazolin dan mengetahui efektivitas antibakteri secara ex vivo. Pada penelitian ini, dipilih formula dari penelitian sebelumnya yaitu formulasi yang menunjukkan karakteristik fisik profil pelepasan yang paling baik, penyimpanan dilakukan pada dua suhu yang berbeda yakni 4°C dan 25°C selama 28 hari, masing-masing formula di evaluasi pada hari ke-1,3,5,7,14,21 dan ke-28. Evaluasi yang dilakukan meliputi suhu gelasi, pH, viskositas, kandungan obat. Uji aktivitas antibakteri secara ex vivo dilakukan sebelum dan setelah penyimpanan selama 28 hari dibandingkan dengan kontrol berupa formula dari penelitian sebelumnya yang berbentuk tetes mata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH, suhu gelasi, dan viskositas tidak dipengaruhi oleh suhu dan lama penyimpanan. Evaluasi kandungan obat menunjukkan bahwa formula stabil pada suhu penyimpanan 4°C namun, terjadi penurunan kandungan obat pada formula setelah penyimpanan di suhu 25°C. Berdasarkan hasil, disimpulkan bahwa waktu dan suhu penyimpanan tidak mempengaruhi suhu gelasi, pH dan viskositas. Kandungan obat secara signifikan dipengaruhi oleh penyimpanan pada suhu 25°C. Pada uji aktivitas antibakteri secara ex vivo, formulasi gel in situ thermosensitive lebih efektif dalam membunuh P. aeruginosa dibandingkan dengan kontrol yang berupa sediaan tetes mata baik sebelum dan setelah 28 hari penyimpanan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 25 May 2021 01:10 |
Last Modified: | 25 May 2021 01:10 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/4700 |