Proses Collaboratif Governance Pemerintah dan Masyarakat Dalam Penanganan Sampah Di Kecamatan Tanete Raittang Kabupaten Bone = Collaborative Government and Community Governance Process in Handling Waste in Tanete Raittang District, Bone Regency

Proses collaborative govenance merupakan sebuah alternatif yang mengacu pada kerja sama pada berbagai sektor termasuk salah satunya pemerintah dan masyarakat. Collaborative governance merupakan model govemance yang mendorong pemangku kepentingan dan aktor non negara untuk berkolaborasi dalam pengambilan keputusan bersama untuk mengatasi permasalahan yang rumit. Dinas lingkungan hidup memiliki tugas pokok dan fungsi melakukan pengelolaan, pengurangan dan penanganan sampah, wilayah perkotaan dengan luas 126.35 km persegi dengan jumlah penduduk dinas lingkungan hidup sebanyak 267 orang tentu tidak sebanding dengan upaya penanganan sampah dengan jumlah penduduk 145.394 jiwa. Data pegawai tersebut menyiratkan bahwa satu orang petugas kebersihan melayani sekitar 370 jiwa penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses kolaborasi yang terjadi dalam pengelolaan permasalahan sampah di Kabupaten Bone khususnya daerah representatif Kecamatan Tanete Riattang. Penelitian ini menggunakan teori Collaborative Govermance oleh Ansel dan Gash. Teori yang terdiri dari starting condition, desain instutisional, facilitative leadership, dan collaborative prosess. Skipsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan induktif, tehnik pengumpulan data yang digunakan yakni wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses kolaborasi yang terjadi antara pemerintah dan masyarakat berjalan dengan baik, besar harapan kedepannya bahwa pengelolaan sampah secara holistic dengan pemakaian kembali, dan pemanfaatan kembali diharapkan menjadi nilai ekonomis bagi masyarakat.