Analisa Hubungan Kandungan Abu Batu Dan Abu Sekam Sebagai Filler Dengan Stabilitas Marshall Dan Emisi CO2 Campuran Beraspal.=Analyze The Relationship Between The Content Of Stone Dust And Rice Husk Ash As Filler With The Marshall Stability And CO2 Emissions Of Asphalt Mixtures.

Jalan merupakan elemen penting dari sistem infrastruktur transportasi yang memungkinkan transportasi individu, komoditas, dan jasa, sehingga mendorong pembangunan ekonomi. Bahan pengisi ini memegang peranan penting dalam pembuatan campuran aspal panas (HMA) . Debu batu, produk sampingan dari pengolahan batu pecah di daerah yang kaya akan sumber daya batuan, digunakan sebagai bahan pengisi di HMA. Penelitian ini menyelidiki pemanfaatan abu batu (SD) dan abu sekam (RHA) sebagai filler pada HMA . Tujuan utama mengidentifikasi kombinasi SD dan RHA yang efektif untuk mencapai kadar aspal maksimum dan menganalisis dampaknya terhadap stabilitas, rendemen, dan karakteristik volumetrik campuran aspal. Kadar aspal dari lima campuran aspal 5%-7% dievaluasi menggunakan pengujian stabilitas Marshall , kecepatan pulsa ultrasonik (UPV) dan emisi CO2. Temuan menunjukkan bahwa campuran SD mencapai stabilitas optimal ketika kadar aspalnya 6%. Pemanfaatan RHA sebagai filler menghasilkan nilai stabilitas yang sedikit lebih rendah dibandingkan RHA, namun masih memenuhi kriteria yang dipersyaratkan. Penelitian EFR menunjukkan bahwa RHA lebih unggul daripada SD dalam kemampuannya mengurangi kebisingan. analisis emisi CO2 dampak lingkungan terhadap indikator (ADP, GWP, AP, dan EP), menunjukkan bahwa penggunaan RHA sebagai filler dapat menghasilkan stabilitas Marshall yang memadai dan bahkan mengurangi emisi CO2 dibandingkan dengan penggunaan SD terutama dalam hal potensi pemanasan global dan potensi pengasaman .Temuan penelitian menunjukkan bahwa RHA memiliki kemampuan untuk berfungsi sebagai filler pengganti campuran aspal yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Substitusi ini berpotensi membantu pengurangan limbah dan pelestarian sumber daya alam. Temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan SD dan RHA dalam campuran aspal tidak hanya mendorong pembangunan berkelanjutan namun juga meningkatkan kualitas kinerja infrastruktur jalan dan mengurangi dampak lingkungan.