Analisis Pengaruh Karburisasi Cair Terhadap Sifat Mekanik dan Struktur Mikro Baja AISI 1005 dengan Media Pendingin Air = Analysis of the Effect of Liquid Carburization on Mechanical Properties and Microstructure of AISI 1005 Steel with Water Cooling Media

Salah satu proses perlakuan panas yang dapat mengeraskan permukaan baja adalah dengan cara karburisasi. Karburisasi cair adalah proses pengerasan permukaan baja dengan cara mencelupkan baja yang telah ditempatkan ke dalam larutan garam cair untuk memperkaya unsur karbon pada permukaan baja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karburisasi cair terhadap peningkatan nilai kekerasan, ketahanan aus, dan struktur mikro pada baja AISI 1005. Proses karburisasi cair ini menggunakan variasi waktu karburisasi 2 jam, 3 jam, dan 3,5 jam pada temperatur 850℃ dengan pendinginan air. Media karburisasi yang digunakan adalah campuran a) 50% Na2CO3 (250 gram), 45% NaCl (225 gram), 5% SiC (25 gram) dan b) 75% Na2CO3 (375 gram), 15% NaCl (75 gram), 10% SiC (50 gram). Pengujian yang dilakukan adalah uji kekerasan Vickers, uji keausan, dan pengamatan struktur mikro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses karburisasi cair dapat meningkatkan nilai kekerasan dan ketahanan aus pada baja AISI 1005. Nilai kekerasan material sebelum diproses karburisasi adalah 108.7 HV. Peningkatan nilai kekerasan tertinggi terjadi pada karburisasi cair yang menggunakan komposisi kimia B dengan waktu karburisasi 3,5 jam yaitu senilai 827.93 HV. Nilai laju keausan material sebelum diproses karburisasi adalah 0.21 mg/s. Nilai laju keausan terendah terjadi pada karburisasi cair yang menggunakan komposisi kimia B dengan waktu karburisasi 3,5 jam yaitu senilai 0.025 mg/s. Hasil yang didapatkan dapat diketahui bahwa semakin banyak komposisi SiC dan semakin lama waktu karburisasi yang diikuti dengan pendinginan cepat menyebabkan peningkatan nilai kekerasan dan ketahanan aus material. Hasil pengamatan struktur mikro sebelum dikarburisasi menunjukkan fasa ferit dan perlit sedangkan setelah dikarburisasi menunjukkan fasa ferit, perlit, sementit, dan martensit, dimana jumlah perlit dan martensit terlihat lebih banyak dibandingkan ferit yang menyebabkan tingkat kekerasan semakin tinggi searah dengan meningkatnya variasi waktu karburisasi.