Identifikasi Kerusakan Makam Berbahan Batu Pada Kompleks Makam Dea Daeng Lita Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba = Identification of Damage to Stone Tombs at the Dea Daeng Lita Tomb Complex, Kajang District, Bulukumba Regency


Sari, Kartika (2023) Identifikasi Kerusakan Makam Berbahan Batu Pada Kompleks Makam Dea Daeng Lita Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba = Identification of Damage to Stone Tombs at the Dea Daeng Lita Tomb Complex, Kajang District, Bulukumba Regency. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of F071181002_skripsi_28-02-2024 Cover1.jpg]
Preview
Image
F071181002_skripsi_28-02-2024 Cover1.jpg

Download (300kB) | Preview
[thumbnail of F071181002_skripsi_28-02-2024 Bab 1-2.pdf] Text
F071181002_skripsi_28-02-2024 Bab 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of F071181002_skripsi_28-02-2024 Dapus.pdf] Text
F071181002_skripsi_28-02-2024 Dapus.pdf

Download (454kB)
[thumbnail of F071181002_skripsi_28-02-2024.pdf] Text
F071181002_skripsi_28-02-2024.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (7MB)

Abstract (Abstrak)

Kartika Sari. “Identifikasi Kerusakan Makam Jenis Batu Pada Kompleks Makam Dea Daeng Lita” dibimbing oleh Rosmawati dan Khadijah Thahir Muda”.
Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui bentuk kerusakan dan faktor yang menjadi penyebab pada Situs Kompleks Makam Dea Daeng Lita, Kabupaten Bulukumba. Untuk mengetahui kondisi makam tersebut, pengambilan data dilakukan dengan metode studi pustaka, survei lapangan, wawancara, observasi data lapangan, pengklasifikasian bentuk kerusakan dan pelapukan yang terjadi, kemudian hasil data akan dipresentasekan dalam bentuk tabel.
Hasil indentifikasi terhadap kerusakan dan pelapukan yang terjadi pada makam di Situs Kompleks Makam Dea Daeng Lita meliputi kerusakan mekanis, pelapukan fisis, pelapukan khemis, dan pelapukan biologis. Perhitungan dari hasil presentase kerusakan dan pelapukan menunjukkan perbedaan bentuk kerusakan dan pelapukan yang terjadi pada setiap sektor. Sektor 1-8 didominasi oleh pelapukan fisis. hal ini terjadi dikarenakan hasil observasi dilapangan memperlihatkan kompleks makam berada di area terbuka dan terlihat minimnya pohon yang tumbuh di areal kompleks makam tersebut sehingga memudahkan makam terkena sinar matahari secara langsung dan memicu terjadinya aus hingga mengalami pengelupasan. Pada musim penghujan, tetesan air hujan maupun hasil dari kapilarisasi air tanah memicu terjadinya pelapukan secara khemis. Kelembapan suhu yang terjadi memicu pertumbuhan mikroorganisme sehingga menyebabkan pelapukan secara biologis.
Kerusakan makam juga dipengaruhi oleh kerusakan mekanis, pelapukan khemis, pelapukan fisis, dan pelapukan biotis. Kerusakan mekanis yang terjadi ialah tumbang dan miring yang dipengaruhi oleh faktor alam seperti guncangan di bawah tanah dan kondisi cuaca (angin). Adapun pelapukan khemis yang dapat dilihat ialah perubahan warna dan pengelupasan yang dipengaruhi oleh air kapiler tanah atau air hujan. Selain itu, pelapukan fisis yang ditandai dengan kerusakan berupa penyusutan dan keretakan yang dipengaruhi oleh faktor kondisi iklim dan cuaca. Selanjutnya, pelapukan biotis yang ditandai dengan adanya pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme seperti lichens dan rayap yang dipengaruhi oleh faktor kelembaban.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Kompleks Makam, Kerusakan dan Pelapukan, Pengaruh Lingkungan.
Subjects: P Language and Literature > PN Literature (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Budaya > Arkeologi
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 09 Jul 2025 07:25
Last Modified: 09 Jul 2025 07:25
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/46742

Actions (login required)

View Item
View Item