Asis, Nur Awalia Rezkyanti (2024) TINJAUAN TRADISI MABBAKKANG TERHADAP PERSPEKTIF MASYARAKAT HUKUM ADAT DI LINGKUNGAN DESA WANUA WARU KABUPATEN BONE. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of B011201006_skripsi_21-02-2024 Cover1.jpg]](/46637/1.hassmallThumbnailVersion/B011201006_skripsi_21-02-2024%20Cover1.jpg)

B011201006_skripsi_21-02-2024 Cover1.jpg
Download (425kB) | Preview
![[thumbnail of B011201006_skripsi_21-02-2024 bab1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
B011201006_skripsi_21-02-2024 bab1-2.pdf
Download (749kB)
![[thumbnail of B011201006_skripsi_21-02-2024 Dapus.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
B011201006_skripsi_21-02-2024 Dapus.pdf
Download (3MB)
![[thumbnail of B011201006_skripsi_21-02-2024.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
B011201006_skripsi_21-02-2024.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
NUR AWALIA REZKYANTI ASIS (B011 20 1006) “Tinjauan Tradisi Mabbakkang Terhadap Perspektif Masyarakat Hukum Adat di Lingkungan Desa Wanua Waru Kabupaten Bone”. Di bawah bimbingan dan arahan Birkah Latif sebagai Dosen Pendamping.
Tradisi Mabbakkang merupakan suatu bentuk tradisi adat yang berfungsi sebagai ajang untuk mentasbihkan pendewasaan yang dipadankan dalam proses aqiqah jika didalam Islam. Tradisi Mabbakkang di Daerah Wanua Waru sangat disakralkan dan memiliki keunikan tersendiri yang mana para generasi penerus ditanamkan akan pentingnya kesehatan serta menjadi praktek turun temurun yang jika suatu pantangannya dilanggar maka akan menimbulkan akibat bagi masyarakat yang menjalankan. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini sebagian masyarakat menganggap bahwa hal tersebut tidak lagi menjadi suatu kewajiban, karena pelaksanaannya dapat digantikan dengan hal yang dianggap serupa maknanya (aqiqah). Hal itulah yang kemudian menimbulkan perspektif yang berbeda pada masyarakat dan berpengaruh terhadap penegakan hukum adat disana.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan peninjauan terhadap ritual tradisi Mabbakkang dewasa ini dengan mengkaji melalui pendekatan hukum. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, deskriptif dengan pendekatan fenomenologi, yaitu memberikan gambaran mengenai arti dari pengalaman-pengalaman beberapa individu.
Adapun fenomena yang digali adalah mengenai proses pelaksanaan, perkembangan, dan dampak yang ditimbulkan dari ritual adat tersebut, serta bagaimana perspektif masyarakat terhadap tradisi Mabbakkang. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, Masyarakat Wanua Waru dalam percaya bahwa selain sebagai ajang mentasbihkan pendewasaan bagi seorang anak tradisi Mabbakkang sebagai tolak bala agar terhindar dari segala bencana dan berbagai penyakit seperti penyakit bisu, buta, lumpuh dan musibah lainnya, sedangkan Masyarakat Wanua Waru luar perlahan-lahan mulai meninggalkan dan menganggap sudah tidak lagi menjadi suatu dengan alasan lebih memilih proses akikah sesuai ajaran agama. Berdasarkan dua perspektif tersebut, dewasa ini tradisi Mabbakkang telah mengalami adanya perubahan, hal ini dikarenakan adanya pola pergeseran hukum adat.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 08 Jul 2025 01:06 |
Last Modified: | 08 Jul 2025 01:06 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/46637 |