SARI, ASTI LINDA (2023) EKSISTENSI TUNU PASSAU DALAM PEMBUKTIAN PELAKU PELANGGARAN PIDANA ADAT DI KAWASAN ADAT AMMATOA KAJANG = The Existence of Tunu Passau in Proving The Perpetrators of Customar Crime Violations in The Ammatoa Kajang Customary Area. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/46557/1.hassmallThumbnailVersion/B011191320_skripsi_16-02-2024%20Cover1.jpg)

B011191320_skripsi_16-02-2024 Cover1.jpg
Download (233kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
B011191320_skripsi_16-02-2024 bab1-2(FILEminimizer).pdf
Download (672kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
B011191320_skripsi_16-02-2024 Dapus(FILEminimizer).pdf
Download (124kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
B011191320_skripsi_16-02-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 27 May 2027.
Download (929kB)
Abstract (Abstrak)
ASTI LINDA SARI (B0111913230), Fakultas Hukum, Universitas Hasanuddin, dengan judul skripsi “Eksistensi Tunu Passau Dalam Pembuktian Pelaku Pelanggaran Pidana Adat di Kawasan Adat Ammatoa Kajang” dibawah bimbingan Muhadar selaku pembimbing utama dan Nur Azisa selaku pembimbing pendamping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bagaimana mekanisme tunu Passau dalam pembuktian pelaku pelanggaran pidana adat serta kendala yang dihadapi dalam proses tunu Passau untuk membuktikan pelaku pelanggaran pidana adat di kawasan adat Ammatoa Kajang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum empiris dengan melakukan penelitian langsung dilapangan tepatnya di kawasan adat Ammatoa Kajang. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara kualitatif kemudian disajikan secara deskriptif. Adapun hasil penelitian ini, yaitu (1) Tunu Passau merupakan ritual yang dilakukan untuk membuktikan pelaku pelanggaran pidana adat di kawasan adat ammatoa kajang. Ritual ini dilakukan dengan membakar dupa di tengah Borong Karamaka (Hutan Keramat) oleh Ammatoa (Kepala Adat) dan para Galla (Menteri). Setelah ritual ini dilakukan maka pelaku dipercaa akan mendapatkan hukuman langsung dari Turie’ A’ra’na (Tuhan) berupa hilang ingatan, perut membengkak, bahkan berujung kematian. Melalui ritual ini tidak hanya dapat mematikan pelaku saja namun, hingga tujuh turunannya. (2) Adapun kendala yang biasa terjadi dalam Tunu Passau yaitu ketidakhadiran orang-orang yang dicurigai bersalah selain itu apabila pelaku tiba-tiba mau mengakui kesalahannya maka, ritual tidak dapat dilanjutkan.
Keyword : Ammatoa, Pelanggaran Pidana Adat, Tunu Passau;
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ammatoa, Customary Law Violations, Tunu Passau; |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 11 Jul 2025 05:46 |
Last Modified: | 11 Jul 2025 05:46 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/46557 |