Implementasi Teknologi Blockchain pada Sistem Penelusuran Rantai Pasok Alat Kesehatan Fasilitas Kesehatan=Implementation of Blockchain Technology in Medical Supply Chain Tracking System

Data yang ada di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengenai alat kesehatan dapat dilihat ada banyak alat kesehatan (alkes) yang diimport dari luar negeri, sedangkan ada banyak kasus illegal dan pemalsuan alat kesehatan di luar dan dalam negri. Permasalah ini dapat mengakibatkan meningkatkan risiko kesehatan dari konsumen atau pasien di fasilitas kesehatan. Berdasarkan situasi dan permasalahan tersebut, pada penelitian ini memanfaatkan blockchain dan integrasi smart contract untuk mencapai transparansi dan keaslian data dengan baik. Sistem ini dibangun dengan menggunakan platform blockchain Ethereum dengan integrasi smart contract dengan menggunakan bahasa pemrograman solidity. Hasil implementasi sistem yang dilakukan dapat menunjukkan pengujian vulnerability terhadap smart contract yang dibuat, pengujian vulnerability ini dilakukan untuk meningkatkan struktur dari ekosistem blockchain yang dibuat agar mencegah peretasan dari luar yang ingin mencoba menyerang sistem blockchain dengan cara membuat block-block baru berdasarkan kemungkinan-kemungkinan yang ada. Dan penelitian telah merancang 5 aktor diantaranya manufaktur, distributor, kemenkes, faskes, dan pasien. Pada penelitian ini juga telah dapat melakukan 9 aktifitas dalam sistem penelusuran rantai pasok alat kesehatan fasilitas kesehatan ini diantaranya, penginputan alkes oleh manufaktur, permintaan alkes distributor ke manufaktur, persetujuan alkes oleh manufaktur untuk distributor, permintaan nomor izin edar alkes ke kemenkes, pemberian nomor izin edar oleh kemenkes, permintaan alkes fasilitas kesehatan ke distributor, persetujuan alkes oleh distributor, permintaan alkes oleh pasien dan perestujuan alkes oleh faskes. Dan berdasarkan semua aktifitas itu dengan membandingkan penggunaan gas dan besaran ukuran data yang dikirim pada penelitian memperlihatkan bahwa semakin banyak penggunaan gas yang diperlukan dalam membuat sebuah block maka semakin besar pula ukuran data yang diinput atau ditransmisikan oleh user ke dalam sebuah block.