Gambaran Kualitas Tidur Pada Lansia dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya di Puskesmas Tamalanrea Jaya Kota Makassar=Description of Sleep Quality in the Elderly and Factors That Influence It at the Tamalanrea Jaya Health Center, Makassar City

Latar Belakang: Kehidupan manusia terdiri dari berbagai fase, dan lanjut usia merupakan fase terakhir yang ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis. Pada lansia, perubahan fisik meliputi penurunan kemampuan pendengaran, penglihatan, kekuatan otot, serta mobilitas, sedangkan perubahan psikologis mencakup penurunan daya ingat dan sensitivitas. Proses penuaan ini berdampak pada kualitas tidur lansia, yang sering mengalami penurunan durasi tidur dan gangguan tidur lainnya. Kualitas tidur pada lansia dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kondisi kesehatan, lingkungan, gaya hidup, dan stres psikologis. Lansia yang sehat cenderung tidur lebih nyenyak, sementara yang sakit atau berada dalam lingkungan yang tidak nyaman sering kali mengalami gangguan tidur. Kualitas tidur yang buruk pada lansia dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental, seperti kesulitan konsentrasi, depresi, penurunan daya ingat, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kualitas tidur pada lansia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Tujuan: Untuk mengetahui gambaran kualitas tidur pada lansia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di Puskesmas Tamalanrea Jaya Kota Makassar.

Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional dengan metode observasional yang bertujuan untuk mengetahui atau melihat gambaran kualitas tidur pada lansia.

Hasil dan Pembahasan: Dari 90 responden lansia di Puskesmas Tamalanrea Jaya Kota Makassar, sebanyak 29 responden (32,2%) memiliki kualitas tidur yang baik, sementara 61 responden (67,8%) memiliki kualitas tidur yang buruk. Terkait kebiasaan aktivitas fisik, 26 orang (28,9%) tidak memiliki kebiasaan, 29 orang (32,2%) jarang beraktivitas, dan 35 orang (38,9%) sering beraktivitas fisik. Sebagian besar responden (62 orang atau 68,9%) memiliki kondisi medis dan mengonsumsi obat, sedangkan 28 orang (31,1%) tidak. Terkait pola makan, 43 responden (47,8%) memiliki pola makan teratur, sementara 47 orang (52,2%) tidak teratur. Sebanyak 30 orang (33,3%) mengonsumsi kopi, 19 orang (21,1%) merokok, dan 8 orang (8,9%) mengonsumsi alkohol.

Kesimpulan: Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Puskesmas Tamalanrea Jaya, terdapat beberapa temuan utama terkait kualitas tidur lansia yang dapat disimpulkan bahwa kualitas tidur lansia dari 90 responden, 67,8% mengalami kualitas tidur yang buruk, sementara hanya 32,2% yang memiliki kualitas tidur yang baik. Adapun mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi kualitas tidur pada lansia yaitu jarang atau tidak melakukan aktivitas fisik, memiliki kondisi medis, kebiasaan penggunaan obat, dan pola makan yang tidak teratur.