Pengaruh Pemberian Air Siklus Jenuh-Titik Layu Sementara Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L)

Latar Belakang Tanaman cabai rawit merupakan salah satu tanaman suku solanaceae, dimana tanaman yang termasuk dalam suku ini rentan terhadap kelebihan dan kekurangan air pada masa pertumbuhannya. Kekurangan air dapat menyebabkan tanaman cabai tidak tumbuh dengan optimal, dan sebaliknya apabila kelebihan air pula maka akan menyebabkan tanaman cabai mati jika diberikan air pada proporsi yang berlebih. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan tanaman cabai rawit berdasarkan media tanamnya ketika mengalami cekaman air pada saat pemberian air dalam kondisi jenuh hingga berada pada kondisi mendekati titik layu permanen. Perlakuan pada penelitian ini yaitu pemberian air pada tanaman cabai rawit yang mendekati layu hingga jenuh pada media tanam tanah (P1), kompos (P2), dan tanah + kompos (P3). Metode penelitian ini meliputi, persiapan lahan, penyiapan media tanam, penentuan tekstur tanah, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemberian air dengan metode siklus jenuh – titik layu sementara. Sedangkan parameter yang diukur meliputi tinggi batang, jumlah daun, luas daun, kerapatan daun, dan juga biomassa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian air siklus jenuh ke titik layu sementara memberi pengaruh terhadap parameter-parameter tersebut. Akibatnya cekaman air yang terjadi menurunkan produktivitas perkembangan serta pertumbuhan tanaman cabai. Pada penelitian ini. perlakuan yang memberikan hasil rata-rata terbaik yaitu perlakuan P1 (tanah) dengan tinggi batang 53.13 cm, jumlah daun 149.67 helai, luas daun 64.38 〖cm〗^2, kerapatan daun 2.74 (helai/cm²) dan hasil perhitungan biomassa yang terdiri dari batang : 15.26 g, daun : 17.52 g dan akar : 7.57 g.
Keywords: Tanaman Cabai Rawit, Titik Layu Sementara, Media Tanam.