STUDI TRANSFORMASI MINERALOGI DAN KOMPOSISI KIMIA BIJIH SAPROLIT DENGAN METODE PEMANGGANGAN TEREDUKSI MENGGUNAKAN ARANG TONGKOL JAGUNG = STUDY ON MINERALOGICAL TRANSFORMATION AND CHEMICAL COMPOSITION OF SAPROLITE ORE BY REDUCTION ROASTING METHOD USING CORN COB CHARCOAL


Sau', Anugrah Saputra Tandi (2024) STUDI TRANSFORMASI MINERALOGI DAN KOMPOSISI KIMIA BIJIH SAPROLIT DENGAN METODE PEMANGGANGAN TEREDUKSI MENGGUNAKAN ARANG TONGKOL JAGUNG = STUDY ON MINERALOGICAL TRANSFORMATION AND CHEMICAL COMPOSITION OF SAPROLITE ORE BY REDUCTION ROASTING METHOD USING CORN COB CHARCOAL. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
D111201031_skripsi_05-08-2024 cover1.png

Download (170kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
D111201031_skripsi_05-08-2024 1-2(FILEminimizer).pdf

Download (578kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
D111201031_skripsi_05-08-2024 dp(FILEminimizer).pdf

Download (3MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
D111201031_skripsi_05-08-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 15 May 2027.

Download (4MB)

Abstract (Abstrak)

Kandungan magnesium-silikon oksida dan nikel pada saprolit lebih tinggi dibandingkan limonit sehingga saprolit diolah secara pirometalurgi, namun karena biaya tinggi pada pirometalurgi sehingga dikembangkannya proses pemanggangan tereduksi untuk benefisasi saprolit. Sampel penelitian diambil dari Wolo, Kabupaten Kolaka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis transformasi mineral bijih saprolit setelah pemanggangan tereduksi dan menganalisis pengaruh waktu reduksi dan jumlah reduktor terhadap perubahan komposisi kimia bijih saprolit menggunakan reduktor arang tongkol jagung. Proses pra-olah dimulai dengan mereduksi ukuran sampel hingga lolos 100 mesh. Pemanggangan tereduksi dilakukan pada suhu 1000 °C dengan variasi waktu reduksi (30, 60, 90, dan 120 menit) dan jumlah reduktor (5%, 10%, 15%, dan 20%). Hasil pemanggangan tersebut dianalisis untuk mengetahui komposisi mineral dan kimia bijih menggunakan mikroskopis, XRD dan XRF. Hasil XRD awal mengindikasikan sampel saprolit tersusun dari mineral goethite [(Fe,Ni)O(OH), lizardite [Mg3Si2O5(OH)4], quartz low [SiO2], talc [H2Mg3(SiO3)4], dan montmorillonite [(Na,Ca)0.33(Al,Mg)2(Si4O10)(OH)2 . nH2O]. Setelah pemanggangan transformasi mineral yang terjadi pada saprolit dengan variabel reduktor 10% yaitu lizardite, talc dan montmorillonite bertransformasi menjadi forsterite [Mg2SiO4] dan enstatite [Mg2SiO3]. Goethite bertransformasi menjadi magnetite [Fe3O4]. Transformasi lebih lanjut dari forsterite dan enstatite menjadi nikel oksida [NiO] dan membentuk Ni sedangkan magnetite bertransformasi menjadi wustite [FeO] dan kemudian menjadi Fe, selanjutnya Ni dan Fe akan saling berikatan membentuk mineral tetratenite [FeNi]. Quartz low menjadi quartz yang merupakan mineral yang stabil pada suhu 1000 °C. Hasil analisis XRF awal menunjukkan sampel bijih saprolit mengandung Fe2O3 (35,7%), SiO2 (32,58%), Fe (23,91%), MgO (6,84%), Al2O3 (4,87%) dan Ni (1,9%). Hasil XRF setelah pemanggangan tereduksi mengindikasikan bahwa waktu dan jumlah reduktor yang paling optimum dalam melakukan pemanggangan tereduksi saprolit pada suhu 1000 °C adalah waktu 60 menit dengan jumlah reduktor 10% dapat menaikan kadar Ni dari 1,9% menjadi 1,95% dengan kenaikan sebesar 2,63%.

Keywords : Pemanggangan tereduksi, Saprolit, Waktu Reduksi, Reduktor, Arang Tongkol Jagung

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Selective Reduction, Saprolite, Reduction Time, Reductant, Corn Cob Charcoal.
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions (Program Studi): Fakultas Teknik > Teknik Pertambangan
Depositing User: Rasman
Date Deposited: 09 Jul 2025 01:00
Last Modified: 09 Jul 2025 01:00
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/46200

Actions (login required)

View Item
View Item