Damriadi, Naufal Mutawally (2024) Studi Perolehan Nikel Pada Bijih Saprolit Menggunakan Metode Pemanggangan Tereduksi dan Separasi Magnetik = Nickel Recovery Study on Saprolit Ore Using Reductive Roasting and Magnetic Separation Method. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/46198/1.hassmallThumbnailVersion/D111201011_skripsi_05-08-2024%20cover1.png)

D111201011_skripsi_05-08-2024 cover1.png
Download (166kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
D111201011_skripsi_05-08-2024 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (487kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
D111201011_skripsi_05-08-2024 dp(FILEminimizer).pdf
Download (555kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
D111201011_skripsi_05-08-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 15 May 2027.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Nikel memiliki peran yang sangat penting dan memiliki banyak aplikasi dalam dunia industri. Sebanyak 62% dari produksi nikel digunakan untuk pembuatan baja tahan karat, sementara 13% digunakan dalam pembuatan superalloy dan paduan yang tidak mengandung besi. Hal ini disebabkan oleh kemampuan nikel yang tahan terhadap korosi dan dapat bertahan pada suhu tinggi. Bijih saprolit yang umumnya memiliki kadar logam yang rendah, perlu dibenefisiasi untuk meningkatkan nilai ekonomisnya dengan proses seperti pemanggangan tereduksi dan separasi magnetik, yang membantu meningkatkan konsentrasi logam yang diinginkan. Penelitian ini difokuskan pada pengaruh ukuran butir terhadap peningkatan kadar bijih saprolit yang berasal dari Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, Indonesia melalui penerapan metode pemanggangan tereduksi dan separasi magnetik. Tujuan penelitian adalah mengetahui karakteristik mineralogi dan kimia sampel bijih saprolit, menganalisis pengaruh ukuran butir sampel bijih saprolit terhadap perolehan nikel menggunakan metode separasi magnetik saprolit tanpa pemanggangan tereduksi dan dengan pemanggangan tereduksi. Proses pemanggangan tereduksi dilakukan pada suhu 1100 ⁰C selama 60 menit, menggunakan 10% reduktor arang tongkol jagung. Ukuran butir sampel, yang merupakan variabel bebas dalam studi ini, meliputi -177+149 mikron, -149+105 mikron, -105+74 mikron, -74 mikron. Hasil pemisahan magnetik pada sampel bijih saprolit tanpa pemanggangan tereduksi dan dengan pemanggangan tereduksi menunjukkan bahwa ukuran butir tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap perolehan Ni dan Fe. Perbedaan perolehan antar ukuran butir tergolong kecil dan tidak menunjukkan pola yang jelas. Perolehan Ni dan Fe tertinggi pada sampel yang tanpa melalui pemanggangan tereduksi terdapat pada ukuran butir -149+105 mikron, dengan perolehan Ni sebesar 17,39% dan perolehan Fe sebesar 29,95%. Perolehan Ni dan Fe tertinggi pada sampel yang melalui pemanggangan tereduksi terdapat pada ukuran butir -105+74 mikron, dengan perolehan Ni sebesar 88,61% dan perolehan Fe sebesar 128,93%.
Keywords : bijih saprolit, pemanggangan tereduksi, separasi magnetik, ukuran butir, perolehan nikel.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | saprolite ore, reduced roasting, magnetic separation, grain size, nickel recovery. |
Subjects: | T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Teknik > Teknik Pertambangan |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 09 Jul 2025 00:57 |
Last Modified: | 09 Jul 2025 00:57 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/46198 |