Arahan Pengendalian Bencana Banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Latuppa Kota Palopo, Sulawesi Selatan = Flood Disaster Control Directive in Latuppa Watershed Palopo City, South Sulawesi

Banjir di Daerah Aliran Sungai Latuppa hampir selalu terjadi saat musim hujan tiba yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Mulai dari curah hujan yang cukup tinggi, jenis tanah, penggunaan lahan, hingga kondisi topografi, kemiringan lereng dan juga kerapatan aliran sungai. Mengingat bencana banjir, terutama di wilayah perkotaan dapat menyebabkan kerugian yang besar, maka diperlukan upaya dalam pengendalian banjir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat bahaya, keterpaparan, kerentanan, dan risiko banjir serta merumuskan arahan pengendalian bencana banjir di DAS Latuppa. Metode yang digunakan adalah analisis spasial dengan menggabungkan peta tingkat bahaya, keterpaparan, dan kerentanan banjir sehingga menghasilkan peta tingkat risiko banjir. Penelitian ini juga menggunakan Analisis Hirarki Proses (AHP) dalam menentukan bobot masing-masing parameter bahaya banjir. Hasil penelitian menunjukkan tingkat risiko banjir tinggi seluas 1.160,82 ha, tingkat risiko banjir sedang seluas 2.861,43 ha, dan tingkat risiko banjir rendah seluas 2.803,83 ha. Wilayah kecamatan yang mempunyai tingkat risiko tinggi terluas terdapat di Kecamatan Wara Selatan dengan luas 476,3 ha atau 71,51% dari wilayah Kecamatan Wara Selatan, sedangkan kecamatan yang mempunyai tingkat risiko rendah terluas terdapat di Kecamatan mungkajang dengan luas 2.228,08 dengan persentase sebesar 73,42% dari total luas wilayah Kecamatan Mungkajang. Arahan pengendalian bencana banjir di DAS Latuppa terdiri dari enam zona. Zona enam merupakan zona prioritas dalam pengendalian banjir di wilayah Daerah Aliran Sungai Latuppa.

Keyword : arahan, pengendalian, bencana banjir, daerah aliran sungai.