Sahdan, Sahdan (2024) Pengaruh Perbedaan Suhu Ruang Tidur Terhadap Respon Fisiologis & Kualitas Tidur Orang yang Bermukim pada Daerah Tropis Kategori Lanjut Usia = The Effect of Differences in Sleeping Room Temperature on the Physiological Response and Sleep Quality of People Who Live in Tropical Areas in the Elderly Category. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/45932/1.hassmallThumbnailVersion/D071191047_skripsi_04-04-2024%20cover1.png)

D071191047_skripsi_04-04-2024 cover1.png
Download (166kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
D071191047_skripsi_04-04-2024 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
D071191047_skripsi_04-04-2024 dp(FILEminimizer).pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
D071191047_skripsi_04-04-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 5 May 2027.
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
SAHDAN. Pengaruh Perbedaan Suhu Ruang Tidur terhadap Respon Fisiologis & Kualitas Tidur Orang yang Bermukim pada Daerah Tropis Kategori Lanjut Usia (dibimbing oleh Ilham Bakri dan Megasari Kurnia) Tidur merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia dimana kondisi seseorang tergantung pada kualitas tidurnya. Proses degenerasi pada lansia menyebabkan waktu tidur yang efektif semakin berkurang, dan menyebabkan tidak tercapainya kualitas tidur yang baik. WHO menyebutkan bahwa lansia berada pada rentang usia ≥ 45 tahun yang terbagi menjadi middle age, elderly, old, dan very old. Kualitas tidur seseorang dapat dipengaruhi oleh suhu ruangan. Penggunaan AC sudah sangat umum digunakan di negara-negara tropis yang memiliki karakteristik udara panas dan berkelembaban tinggi, seperti di Indonesia, untuk membuat kondisi sebuah ruangan terasa lebih nyaman. Namun, hingga saat ini belum ada kajian yang komprehensif tentang bagaimana termoregulasi serta respon fisiologis dari orang-orang yang bermukim di daerah tropis terhadap penggunaan AC, terutama ketika tidur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara respon fisiologis dengan kualitas tidur kelompok lanjut usia yang bermukim di daerah tropis yang tidur pada ruangan dengan temperatur konstan. Penelitian ini menggunakan metode kuesioner untuk mengetahui kualitas tidur lansia secara subjektif. Secara objektif dilakukan pengukuran suhu tubuh melalui skin thermistors dan tympani thermistor. Siklus tidur lansia dan detak jantung diukur menggunakan sleep tracker jenis smartwatch dengan merek Biostrap Evo. Partisipan penelitian ini merupakan kelompok lansia dari rentang umur 51 – 70 tahun yang berjumlah 8 orang lansia laki-laki. Terdapat 3 jenis temperatur setting AC yang digunakan yaitu 19°C, 22°C, dan 28°C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon fisiologis lansia untuk temperatur kulit, tympani dan detak jantung cenderung semakin rendah saat tidur dan temperatur setting AC semakin dingin. Kualitas tidur partisipan masuk dalam kategori “BURUK” dengan persentase efisiensi tidur pada 3 jenis temperatur dibawah 85%. Adapun secara kuantitaf menunjukkan bahwa lansia lebih nyaman tertidur pada temperatur setting AC 28°C dengan persentase fase awake terendah yaitu 17%. Kemudian, hasil analisa korelasi pearson ditemukan hubungan yang negatif dari masing-masing respon fisiologis (temperatur tympani, temperatur kulit, dan denyut jantung) terhadap efisiensi tidur. Namun, menunjukkan hubungan yang positif terhadap pengujian secara simultannya dari masing-masing temperatur setting AC.
Keyword : Kualitas Tidur, Respon Fisiologis, Temperatur Setting AC, Lansia
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sleep Quality, Physiological Response, AC Setting Temperature, Elderly. |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Teknik > Teknik Industri |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 03 Jul 2025 01:33 |
Last Modified: | 03 Jul 2025 01:33 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/45932 |