PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ENDAPAN LATERIT BERDASARKAN ASPEK MORFOLOGI PADA DAERAH POMALAA KABUPATEN KOLAKA PROVINSI SULAWESI TENGGARA = COMPARISON OF CHARACTERISTICS OF LATERITE DEPOSITS BASED ON MORPHOLOGICAL ASPECTS IN THE POMALAA REGION, KOLAKA DISTRICT, SOUTHEAST SULAWESI PROVINCE

M. AL IZZA HZIBULLAH. Perbandingan Karakteristik Endapan Laterit Berdasarkan Aspek Morfologi pada Daerah Pomalaa Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi (dibimbing oleh Hendra Pachri dan A. M. Imran) Pomalaa secara administratif berada di wilayah Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu dengan kisaran koordinat 3°30'- 4°30' Lintang Selatan dan 120°-122° Bujur Timur. Tambang Utara merupakan salah satu wilayah di kecamatan Pomalaa yang berada di bagian utara dari konsesi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi milik PT. Antam Tbk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh morfologi terhadap karakteristik endapan nikel laterit . Berdasarkan penelitian di simpulkan bahwa morfologi daerah penelitian menggunakan pendekatan morfografi dan morfogenesa adalah satuan perbukitan denudasional. Adapun dengan menggunakan analisis morfometri dan morfografi morfologi yang didapatkan pada daerah penelitian ada 5 yaitu Perbukitan Terjal (tingkat kemiringan lereng 80 – 160, ketinggian 220 – 260 m) memiliki ketebalan zona limonit 0,8 meter serta persentase akumulasi unsur Ni sebesar 0,77%, unsur Fe sebesar 25,43%, dan unsur MgO sebesar 5,04%. Zona saprolitnya memiliki ketebalan 6,8 meter serta persentase akumulasi unsur Ni sebesar 0,94%, unsur Fe sebesar 9,38%, dan MgO sebesar 25,75%. Perbukitan Landai (tingkat kemiringan lereng 40 – 80, ketinggian 210 – 260 m) memiliki ketebalan zona limonit 1,57 meter serta persentase akumulasi unsur Ni sebesar 1,14%, unsur Fe sebesar 21,09%, dan unsur MgO sebesar 8,25%. Zona saprolitnya memiliki ketebalan 12,57 meter serta persentase akumulasi unsur Ni sebesar 1,12%, unsur Fe sebesar 11%, dan MgO sebesar 21,80%., Perbukitan Bergelombang (tingkat kemiringan lereng 80 – 160, ketinggian 100 – 190 m) memiliki ketebalan zona limonit 2,3 meter serta persentase akumulasi unsur Ni sebesar 1,18%, unsur Fe sebesar 37,16%, dan unsur MgO sebesar 11,96%. Zona saprolitnya memiliki ketebalan 5 meter serta persentase akumulasi unsur Ni sebesar 0,58%, unsur Fe sebesar 8,74%, dan MgO sebesar 26,22%, Bukit Bergelombang Miring (tingkat kemiringan lereng 80 – 160, ketinggian 50 – 90 m) memiliki ketebalan zona limonit 3,25 meter serta persentase akumulasi unsur Ni sebesar 1,31%, unsur Fe sebesar 37,16%, dan unsur MgO sebesar 4,71%. Zona saprolitnya memiliki ketebalan 7,5 meter serta persentase akumulasi unsur Ni sebesar 1,4%, unsur Fe sebesar 9,3%, dan MgO sebesar 23,65%, dan Dataran Bergelombang Landai (tingkat kemiringan lereng 40 – 80, ketinggian 20 – 40 m) memiliki ketebalan zona limonit 13,83 meter serta persentase akumulasi unsur Ni sebesar 1,12%, unsur Fe sebesar 34,30%, dan unsur MgO sebesar 5,65%. Zona saprolitnya memiliki ketebalan 9 meter serta persentase akumulasi unsur Ni sebesar 1,02%, unsur Fe sebesar 16,81%, dan MgO sebesar 21,82%.

Kata kunci: Nikel Laterit, Morfologi, Unsur, Limonit, Saprolit, Bedrock