Ho, Jessica (2024) Kematian di Rumah Sakit dan 30 Hari Setelah Keluar dari Rumah Sakit pada Pasien Acute Coronary Syndrome dengan dan Tanpa Gangguan Ginjal = In-Hospital and 30-Days Mortality After Hospital Discharge in Acute Coronary Syndrome Patients with and Without Renal Impairment. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/45911/2.hassmallThumbnailVersion/C011201112_skripsi_29-02-2024%20Cover1.jpg)

C011201112_skripsi_29-02-2024 Cover1.jpg
Download (235kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
C011201112_skripsi_29-02-2024 bab1-2.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
C011201112_skripsi_29-02-2024 Dapus.pdf
Download (732kB)
![[thumbnail of Fulltext]](/style/images/fileicons/text.png)
C011201112_skripsi_29-02-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 19 December 2026.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang: Ada hubungan yang kompleks antara gangguan ginjal dan acute coronary syndrome (ACS). Pasien ACS yang mengalami penurunan laju filtrasi glomerulus dan proteinuria memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap kejadian MACE (major adverse cardiovascular events) di kemudian hari, dimana semakin parah tingkat gangguan ginjal yang dialami, maka semakin tinggi risiko kematian kardiovaskular yang dapat dialami oleh pasien ACS atau untuk mengalami MACE.
Tujuan: Mengetahui gambaran insiden kematian di rumah sakit dan 30 hari setelah keluar dari rumah sakit pada pasien ACS dengan dan tanpa gangguan ginjal.
Metode: Penelitian observasional analitik dengan desain penelitian prospective cohort study. Analisis data menggunakan uji komparatif, uji regresi logistik univariabel dan multivariabel, serta survival analysis rate Kaplan-Meier.
Hasil dan Pembahasan: Dari proses pengumpulan data, diperoleh total 230 rekam medis pasien ACS untuk dianalisis lebih lanjut. Di antara sembilan variabel yang dimasukkan pada uji regresi logistik multivariabel, gangguan ginjal (OR, 5.497; 95% confidence interval, 1.236 – 24.459; p = 0.025) merupakan prediktor terkuat terhadap kematian pasien ACS. Pada kurva kelangsungan hidup Kaplan-Meier, pasien pada kelompok ACS dengan gangguan ginjal memiliki cumulative survival yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok ACS tanpa gangguan ginjal.
Kesimpulan: Pasien ACS dengan gangguan ginjal memiliki outcome yang lebih buruk, dimana 24 (39.3%) dari 61 pasien ACS yang disertai gangguan ginjal meninggal dunia di rumah sakit atau 30 hari setelah keluar dari rumah sakit. Dari analisis regresi logistik, gangguan ginjal menjadi faktor yang berpengaruh paling besar terhadap kematian pasien ACS.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | acute coronary syndrome, gangguan ginjal, kematian |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter |
Depositing User: | Andi Milu |
Date Deposited: | 08 Jul 2025 00:44 |
Last Modified: | 08 Jul 2025 00:44 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/45911 |