FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU TIDAK AMAN (UNSAFE ACTS) PADA PEKERJA PROYEK PEMBANGUNAN JARINGAN TRANSMISI SUTT 150 KV MAMUJU BARU-TOPOYO SULAWESI BARAT

Konstruksi menjadi salah satu sektor industri terbesar dan paling cepat perkembangannya namun memiliki risiko kerja dan memiliki angka kecelakaan kerja yang tinggi. Kecelakaan kerja disebabkan oleh kesalahan manusia yang berperilaku tidak aman (unsafe acts) pada saat bekerja sehingga akan mengakibatkan kejadian yang tidak diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui hubungan antara masa kerja, pengetahuan K3, sikap, pengawasan K3, dan kepatuhan menggunakan APD dengan perilaku tidak aman (unsafe acts) pada pekerja proyek pembangunan jaringan transmisi SUTT 150 kV Mamuju Baru-Topoyo Sulawesi Barat. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode cross sectional study. Penelitian dilakukan di proyek pembangunan jaringan transmisi SUTT 150 kV Mamuju Baru-Topoyo Sulawesi Barat pada bulan Desember 2020. Sampel pada penelitian ini berjumlah 86 orang.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Tidak ada hubungan antara masa kerja dengan perilaku tidak aman dengan nilai (p=0.081). Terdapat hubungan antara pengetahuan K3 (p=0.009), sikap (p=0.000), pengawasan K3 (p=0.047), dan kepatuhan menggunakan APD (p=0.001) terhadap perilaku tidak aman. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa kurangnya penerapan budaya K3 sehingga pekerja lebih berpeluang untuk berperilaku tidak aman. Hal ini juga didukung dengan kurangnya pengawasan K3 dan rendahnya kesadaran serta motivasi pekerja untuk berkerja aman. Penelitian ini menyarankan untuk memberikan pelatihan K3 pada pekerja, memasang safety sign di lokasi kerja, menambah personil di bagian K3, menyediakan APD dengan lengkap, dan meningkatkan kesadaran dalam menerapkan K3 dengan melakukan pembinaan budaya K3 di lokasi kerja.