EFEKTIVITAS SWALLOWING MANEUVER TERHADAP PERBAIKAN KUALITAS HIDUP PASIEN DISFAGIA NEUROGENIK DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO DAN RSPTN UNIVERSITAS HASANUDDIN = THE EFFECTIVENESS OF SWALLOWING MANEUVERS ON IMPROVING THE QUALITY OF LIFE OF NEUROGENIC DYSPHAGIA PATIENTS AT CENTRAL GENERAL HOSPITAL OF DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO AND STATE COLLEGE HOSPITAL OF HASANUDDIN UNIVERSITY

Disfagia merupakan salah satu sindrom geriatri dan merupakan masalah umum pada pasien stroke akut. Disfagia terjadi pada separuh pasien stroke dan berdampak pada pneumonia aspirasi, dehidrasi, malnutrisi, dan berdampak negatif terhadap kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbaikan kualitas hidup pasien disfagia neurogenik pasca terapi swallowing maneuver (SM). Penelitian ini merupakan studi cross-sectional di Makassar yang dilakukan pada Mei–Oktober 2023. Sepuluh pasien disfagia neurogenik (4 laki-laki dan 6 perempuan) mengikuti terapi SM (selama 8 minggu). Bazaz Dysphagia Severity Scale (BDSS) dan Flexible Endoscopy Evaluation of Swallowing (FEES) digunakan untuk menentukan derajat disfagia. Swallowing Quality of Life Questionnaire (SWAL-QOL) digunakan untuk mengetahui efektivitas terapi SM. Skor FEES dan SWAL-QOL sebelum sesi terapi pertama dan setelah sesi terapi terakhir dibandingkan menggunakan uji t berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total 10 partisipan seluruhnya (100%) mengalami disfagia sedang berdasarkan BDSS dan saat dilakukan pemeriksaan FEES seluruh pasien (100%) ditemukan residu. Berdasarkan SWAL-QOL, seluruh (100%) peserta memiliki kualitas hidup sedang. Setelah dilakukan erapi SM, 5 peserta (50%) mengalami disfagia ringan, dan 4 (40%) peserta sudah tidak ada residu lagi. Peserta menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam SWAL-QOL (skor rata-rata meningkat dari 9 poin, p<0,001). Penelitian ini menyimpulkan bahwa SM efektif dalam meningkatkan kualitas hidup penderita disfagia neurogenik dengan mengurangi sisa proses menelan dan tingkat keparahan disfagia.

Keyword : manuever menelan, disfagia, kualitas hidup