STUDI REDUKSI EMISI GAS CO2 DARI SEKTOR PERSAMPAHAN DI KAWASAN AJATAPPARENG SULAWESI SELATAN

ALFIYAH ZHAFIRAH IMAN. Studi Reduksi Emisi Gas CO2 dari Sektor Persampahan di Kawasan Ajatappareng Sulawesi Selatan (dibimbing oleh Drdan)
Eng. Irwan Ridwan Rahim, S.T., M.T dan Dr. Eng Kartika Sari, S.T., M.T.)

Kawasan Ajatappareng, yang meliputi wilayah Kabupaten Barru, Kabupaten Sidrap, Kota Parepare, Kabupaten Pinrang, dan Kabupaten Enrekang di Sulawesi Selatan. wilayah ini menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan lingkungan, terutama terkait emisi gas karbon dioksida (CO2). Salah satu sumber utama emisi CO2 di Ajatappareng adalah sektor pengelolaan sampah yang belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk Mengidentifikasi tingkat emisi CO2 yang dihasilkan dari sektor sampah dan merumuskan solusi dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi emisi CO2 dari sektor sampah di wilayah Ajatappareng yang meliputi Kabupaten Barru, Kabupaten Sidrap, Kota Parepare, Kabupaten Pinrang, dan Kabupaten Enrekang.
Berdasarkan Hasil emisi GRK dari transportasi pengangkut sampah di Ajatappareng menggunakan GHG Simulation-Version II untuk Kabupaten Barru emisi sebesar 16.299,84 kg CO2-eq/bulan, Kabupaten Sidrap 17.076,03 kg CO2-eq/bulan, Kota Parepare 16.817,30 kg CO2-eq/bulan, Kabupaten Pinrang 17.722,85 kilogram CO2-eq/bulan, Kabupaten Enrekang mencapai 19.145,85 kilogram CO2-eq/bulan.
Hasil emisi GRK dari campuran sampah TPA di Ajatappareng untuk Kabupaten Barru total sebesar 918.531,01 kg CO2-eq, Kabupaten Sidrap 1.733.537,85 kg CO2-eq/bulan, Kota Parepare 1.404.917,59 kg CO2-eq /bulan, Kabupaten Pinrang 1.723.004,12 kg CO2-eq/bulan, Kabupaten Enrekang 523.506,36 kg CO2-eq/bulan. Solusi dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi emisi CO2 dari sektor sampah di Ajatappareng yaitu meningkatkan daur ulang, mengelola sampah organik melalui kompos, membuat rumah kompos dan memastikan pengelolaan yang tepat untuk sampah elektronik. Penggunaan energi terbarukan dan teknologi modern dapat meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan sampah. Pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, pengelolaan limbah berbahaya, dan edukasi masyarakat serta kolaborasi dengan sektor swasta dan optimalisasi logistik pengangkutan sampah akan memiliki dampak positif dalam mengurangi emisi CO2.