HUBUNGAN ANTARA DERAJAT FIBROSIS DENGAN GANGGUAN KOAGULASI PADA METABOLIC-ASSOCIATED FATTY LIVER DISEASE (MAFLD) NON SIROSIS = ASSOCIATION BETWEEN SEVERITY OF FIBROSIS AND COAGULATION DISORDERS IN NON-CIRRHOTIC METABOLIC-ASSOCIATED FATTY LIVER DISEASE (MAFLD)


AMRAN, IIN ALFRIANI (2024) HUBUNGAN ANTARA DERAJAT FIBROSIS DENGAN GANGGUAN KOAGULASI PADA METABOLIC-ASSOCIATED FATTY LIVER DISEASE (MAFLD) NON SIROSIS = ASSOCIATION BETWEEN SEVERITY OF FIBROSIS AND COAGULATION DISORDERS IN NON-CIRRHOTIC METABOLIC-ASSOCIATED FATTY LIVER DISEASE (MAFLD). Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C015201011_tesis_18-10-2024 cover1.png

Download (143kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
C015201011_tesis_18-10-2024 1-2(FILEminimizer).pdf

Download (597kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
C015201011_tesis_18-10-2024 dp(FILEminimizer).pdf

Download (174kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
C015201011_tesis_18-10-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 16 October 2027.

Download (666kB)

Abstract (Abstrak)

Iin Alfriani amran : HUBUNGAN ANTARA DERAJAT FIBROSIS DENGAN GANGGUAN KOAGULASI PADA METABOLIC-ASSOCIATED FATTY LIVER DISEASE (MAFLD) NON SIROSIS Latar Belakang: Istilah Metabolic-Associated Fatty Liver Disease (MAFLD) yang diperkenalkan pada tahun 2020 menggantikan Non-Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) untuk lebih mencerminkan penumpukan lemak hati yang terkait dengan gangguan metabolisme, termasuk mereka yang memiliki riwayat penggunaan alkohol. MAFLD sering dikaitkan dengan masalah koagulasi akibat disfungsi hati, yang dapat mengganggu keseimbangan faktor pembekuan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat keparahan fibrosis MAFLD dengan gangguan koagulasi. Metode: Penelitian potong lintang di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo ini melibatkan 140 subjek dengan MAFLD berusia > 18 tahun, dengan pengambilan sampel berurutan. Pemeriksaan faktor koagulasi melalui sampel darah dengan persetujuan pasien. Uji Mann Whitney digunakan untuk analisis statistik. Hasil: Penelitian ini melibatkan 140 subjek, dengan usia rata-rata 49,6 ± 9,7 tahun. Obesitas ditemukan pada 106 peserta (75,7%), hipertensi pada 42 peserta (30%), trigliserida tinggi (>150 mg/dL) pada 110 peserta (78,6%), dan diabetes pada 41 peserta (29,3%). Tingkat keparahan MAFLD dikategorikan sebagai F1 pada 53 peserta (37,9%) dan F2 pada 87 peserta (62,1%). Studi ini menemukan bahwa pasien dengan fibrosis signifikan (F2) memiliki Waktu Protrombin (PT) yang memanjang, jumlah trombosit yang lebih rendah, dan kadar D-dimer yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien dengan fibrosis ringan (F1) (semua P<0,05). Secara spesifik, PT adalah 21,8 detik pada F2 dibandingkan dengan 13,3 detik pada F1, jumlah trombosit adalah 185 x 10³/µL pada F2 dibandingkan dengan 221 x 10³/µL pada F1, dan kadar D-dimer adalah 1,85 µg/mL pada F2 dibandingkan dengan 1,5 µg/mL pada F1. Kesimpulan: Penelitian ini menyoroti hubungan antara tingkat keparahan fibrosis MAFLD dan perubahan profil koagulasi, dengan menekankan dampak pada PT, jumlah trombosit, dan kadar D-dimer.

Kata kunci: Penyakit hati berlemak terkait metabolik (MAFLD), koagulasi, fibrosis, waktu protrombin, trombosit, d-dimer

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Metabolic-associated fatty liver disease (MAFLD), coagulation, fibrosis, prothrombin time, platelet, d-dimer.
Subjects: R Medicine > RC Internal medicine
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Penyakit Dalam
Depositing User: Rasman
Date Deposited: 24 Jun 2025 02:03
Last Modified: 24 Jun 2025 02:31
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/45452

Actions (login required)

View Item
View Item