TINJAUAN VIKTIMOLOGIS TERHADAP KORBAN PENANGKAPAN OLEH APARAT KEPOLISIAN DALAM AKSI DEMONSTRASI (Studi Kasus di Kota Makassar Tahun 2020-2022) = Victimological Review of Arrests by Police Officers in Demonstrations (Case Study in Makassar City 2020-2022)

ABSTRAK Pingkan Bamba Lamba (B011181108) dengan judul “Tinjauan Viktimologis Terhadap Korban Penangkapan Oleh Aparat Kepolisian Dalam Aksi Demonstrasi (Studi Kasus di Kota Makassar Tahun 2020-2022”. Di bawah bimbingan Audyna Mayasari Muin sebagai Pembimbing Utama dan Muhammad Djaelani Prasteya sebagai Pembimbing Pendamping. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan korban terhadap terjadinya penangkapan yang dilakukan oleh aparat kepolisian dalam aksi demonstrasi dan untuk mengetahui upaya apa saja yang dapat dilakukan oleh pihak kepolisian dalam mencegah dan menanggulangi terjadinya korban penangkapan yang dilakukan oleh aparat kepolisian dalam aksi demonstrasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian empiris. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan 2 (dua) cara, yakni data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dan data sekunder diperoleh dari peraturan perundang-undangan, jurnal hukum, dan bahan bacaan yang berkaitan dengan penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Dalam mengelompokkan peran korban dalam terjadinya penangkapan yang dilakukan oleh aparat kepolisian dalam aksi demonstrasi, penulis menggunakan teori Stephen Schafer yaitu terdapat 5 korban participacing victims, 1 korban unrelated victims dan 1 provocative victims. Participacing victims adalah pada dasarnya korban tidak menyadari dapat mendorong pelaku melakukan kejahatan. Unrelated victims adalah mereka yang mungkin menjadi korban tetapi tidak memiliki hubungan dengan pelaku. Jadi, tanggung jawab sepenuhnya ada di pihak pelaku. Provocative victims merupakan korban yang disebabkan oleh peran mereka sebagai korban yang memicu kejahatan, sehingga aspek tanggung jawab terletak pada pelaku dan korban secara keseluruhan; 2) Upaya pencegahan dan penanggulangan yang dilakukan oleh pihak kepolisian dalam mencegah terjadinya korban penangkapan yang dilakukan oleh aparat kepolisian dalam aksi demonstrasi melewati jalur penal, merupakan upaya yang lebih menitikberatkan pada sifat preventif yaitu pencegahan, penangkalan, dan pengendalian sebelum kejahatan terjadi dan jalur non penal, merupakan upaya yang lebih menitikberatkan pada sifat represif yaitu penindasan, pemberantasan, penindakan, dan penumpasan sesudah kejahatan terjadi.

Keyword : Demonstrasi, Penangkapan, Viktimologi