Analisis Perencanaan Pajak dalam Meminimalkan Beban Pajak pada PT Hadji Kalla (Kalla Toyota) di Makassar = Analysis of Tax Planning in Minimizing the Tax Burden on PT Hadji Kalla (Kalla Toyota) in Makassar

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana perencanaan pajak yang diterapkan PT Hadji Kalla (Kalla Toyota) di Makassar untuk meminimalkan beban pajak perusahaan. Untuk mengimplementasikan tujuan tersebut maka digunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, dengan teknik analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis penerapan rekonsiliasi fiskal menurut perusahaan dengan menurut UU harmonisasi pajak penghasilan No 7 tahun 2021 bahwa setelah disajikan laporan laba rugi maka diperoleh perbedaan pengakuan dan pelaporan biaya menurut perusahaan (laporan komersial) PT Hadji Kalla (Kalla toyota), di Makassar dengan peraturan perpajakan harmonisasi UU No 7 tahun 2021 dimana laba kena pajak menurut perusahaan (komersial) sebesar Rp. 798.904.490.776 sedangkan menurut fiskus sebesar Rp. 230.606.187.882. Perbedaan ini terjadi, karena adanya ketidaksesuaian pengakuan biaya dalam laporan laba rugi oleh perusahaan. Dari hasil analisis beban pajak penghasilan pada PT Hadji Kalla di Makassar (pajak kini dan pajak tangguhan) setelah koreksi fiskal maka diperoleh nilai pajak untuk pajak kini sebesar Rp. 50.733.361.140, dan pajak tangguhan sebesar Rp.1.819.831.076,- sehingga diperoleh beban pajak penghasilan sebesar Rp.48.913.530.062,- Berdasarkan hasil perbandingan biaya penyusutan aset tetap dengan metode garis lurus dan metode saldo menurun, maka terdapat perbedaan beban penyusunan aset tetap, dimana besarnya beban penyusutan aset tetap dengan menggunakan garis lurus sebesar Rp. 54.856.175.018 sedangkan dengan menggunakan metode saldo menurun sebesar Rp. 93.071.006.350 sehingga terjadi perbedaan beban penyusutan aset tetap lebih hemat sebesar Rp.38.214.831.341. Dari hasil perbandingan beban pajak penghasilan sebelum dan setelah dilakukan perencanaan pajak dimana beban pajak penghasilan sebelum dilakukan perencanaan pajak penghasilan sebesar Rp. 48.913.530.190 dan setelah dilakukan perencanaan pajak penghasilan sebesar Rp. 40.506.267.295 sehingga diperoleh penghematan pajak sebesar Rp. 8.407.262.895 atau 17,19 % sehingga dengan dilakukannya perencanaan pajak pada perusahaan maka akan dapat mengefisiensikan beban pajak penghasilan.

Keyword : Perencanaan pajak dan beban pajak