ANALISIS PERCEPATAN TANAH DAN GROUND SHEAR STRAIN MENGGUNAKAN METODE MIKROTREMOR DI AREA TERLIKUIFAKSI PETOBO, PALU, SULAWESI TENGAH

Kota Palu merupakan daerah dengan tingkat aktivitas seismik dan kerentanan terhadap resiko kegempaan yang tinggi akibat dilalui Sesar Palu-Koro. Salah satu fenomena merusak yang terjadi adalah likuifaksi di area Petobo yang disebabkan oleh Gempa Palu pada tahun 2018, sehingga diperlukan analisis tingkat kerentanan dan karakter dinamis tanahnya. Dalam menentukan kerentanan dan karakter dinamis tanah suatu tempat, diperlukan parameter berupa frekuensi dominan(f0), faktor amplifikasi (A0), dan periode dominan (T0) yang diperoleh melalui metode mikrotremor HVSR, serta data kejadian gempa berupa jarak hiposentral dan magnitudo. Parameter periode dominan, jarak hiposentral, dan magnitudo digunakan untuk menghitung percepatan batuan dasar (a0) dan percepatan tanah maksimum (amax) yang kemudian dikonversi menjadi peak ground acceleration (PGA) dengan menggunakan persamaan empiris Kanai. amax dan PGA lebih lanjut digunakan untuk menentukan kerentanan tanah daerah penelitian terhadap resiko akibat kegempaan. Parameter frekuensi dominan (f0), faktor amplifikasi (A0), dan percepatan batuan dasar (a0) digunakan untuk menghitung nilai ground shear strain guna mengetahui karakter dinamis tanah di daerah penelitian. Analisis kerentanan resiko akibat kegempaan daerah penelitian didasarkan pada kaitan nilai amax dan PGA terhadap skala MMI (Modified Mercally Intensity). Berdasarkan pengukuran mikrotremor yang dilakukan pada 33 titik, variasi nilai amax area terlikuifaksi Petobo berkisar antara 64,380-353,818 gal terdiri dari bahaya seismik rendah dan tinggi dengan indeks seismik 2 dan 5. Nilai PGA berkisar antara 17,23 - 133,51 gal dengan rentang skala MMI berada antara IV-VI. Sementara itu, sebaran nilai ground shear strain berkisar antara 1,54 x 10-4 - 1,10 x 10-3 dengan fenomena retakan dan penurunan tanah serta sifat dinamis elasto-plastis dan elasto-plastis yang disertai efek perulangan. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi pembangunan infrastruktur bangunan maupun non-bangunan tahan gempa pada area terlikuifaksi Petobo.