ZULFATULSYAH, ZULFATULSYAH (2024) KORELASI KEPARAHAN TRAUMA FASIAL BERDASARKAN FACIAL INJURY SEVERITY SCALE SCORE DENGAN DERAJAT CEDERA OTAK BERDASARKAN GLASGOW COMA SCALE = CORRELATION BETWEEN FACIAL TRAUMA SEVERITY AND DEGREE OF BRAIN INJURY BASED ON GLASGOW COMA SCALE IN CONCOMITANT FACIAL AND HEAD TRAUMA PATIENTS. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/45317/1.hassmallThumbnailVersion/C045181005_tesis_04-04-2024%20cover1.png)

C045181005_tesis_04-04-2024 cover1.png
Download (205kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
C045181005_tesis_04-04-2024 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (302kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
C045181005_tesis_04-04-2024 dp(FILEminimizer).pdf
Download (152kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
C045181005_tesis_04-04-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 21 March 2027.
Download (577kB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang: Pasien dengan patah tulang wajah sering kali disertai cedera penyerta, terutama trauma kepala. Untuk menilai tingkat keparahan cedera wajah, Facial Injury Severity Score (FISS) telah banyak digunakan. Skor FISS dihubungkan dengan waktu operasi, durasi rawat inap di Rumah Sakit, dan biaya pengobatan. Cedera otak traumatis telah banyak di diklasifikasikan berdasarkan tingkat keparahan dan prognosis menggunakan Glasgow Coma Scale (GCS). GCS memungkinkan pengukuran temuan neurologis dan telah digunakan untuk memprediksi hasil jangka pendek dan jangka panjang setelah cedera kepala. Penelitian ini mengevaluasi korelasi antara tingkat keparahan trauma maksilofasial dan trauma kepala berdasarkan skor FISS dan GCS. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Cross Sectional yang mengevaluasi pasien trauma wajah di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar. Tingkat cedera otak dinilai menggunakan GCS. Tingkat keparahan patah tulang wajah diklasifikasikan berdasarkan skor FISS. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman. Signifikansi ditetapkan sebagai p < 0.05. Hasil: Laki-laki lebih sering mengalami trauma wajah dibandingkan perempuan (72,9% vs 27,1%). Tingkat kesadaran terbanyak pada penelitian ini adalah kesadaran sedang (GCS 9-12; 93,2%; n = 55), sedangkan yang terkecil adalah tingkat kesadaran berat (GCS < 9; 1,7%; n = 2). Skor FISS terbanyak adalah drajat ringan (71,2%; n = 42) sedangkan yang terkecil adalah drajat berat (5,1%; n = 3). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara keparahan trauma wajah dengan derajat cedera kepala (p > 0.980). Kesimpulan: Tidak terdapat korelasi antara keparahan trauma wajah dengan drajat cedera kepala. Trauma wajah yang lebih parah tidak menyebabkan cedera otak semakin berat.
Keyword : cedera maksilofasial; Glasgow Coma Scale; cedera otak
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Maxillofacial injury; Glasgow Coma Scale; Brain injury. |
Subjects: | R Medicine > RD Surgery |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Bedah |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 11 Jun 2025 02:32 |
Last Modified: | 11 Jun 2025 02:32 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/45317 |