Pengaruh Kejadian Gangguan Ginjal Akut terhadap Luaran Klinis Jangka Pendek Pasien Sindrom Koroner Akut yang Menjalani Intervensi Koroner Perkutan: Analisis Kohort Prospektif = Impact of Acute Kidney Injury on Short-term Clinical Outcomes in Patients with Acute Coronary Syndrome Undergoing Percutaneous Coronary Intervention: A Prospective Cohort Analysis


KAHARULLAH, KAHARULLAH (2024) Pengaruh Kejadian Gangguan Ginjal Akut terhadap Luaran Klinis Jangka Pendek Pasien Sindrom Koroner Akut yang Menjalani Intervensi Koroner Perkutan: Analisis Kohort Prospektif = Impact of Acute Kidney Injury on Short-term Clinical Outcomes in Patients with Acute Coronary Syndrome Undergoing Percutaneous Coronary Intervention: A Prospective Cohort Analysis. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C038202002_tesis_29-07-2024 cover1.jpg

Download (298kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
C038202002_tesis_29-07-2024 bab I-II(FILEminimizer).pdf

Download (586kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
C038202002_tesis_29-07-2024 dapus(FILEminimizer).pdf

Download (141kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
C038202002_tesis_29-07-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 20 March 2027.

Download (756kB)

Abstract (Abstrak)

ABSTRAK Kaharullah. Pengaruh Kejadian Gangguan Ginjal Akut terhadap Luaran Klinis Jangka Pendek pada pasien sindrom Koroner Akut yang Menjalani Intervensi Koroner Perkutan: Analisis Kohort Prospektif. Latar Belakang. Gangguan ginjal akut adalah komplikasi yang paling sering terjadi pada pasien sindrom koroner akut (SKA) yang menjalani Intervensi koroner perkutan (IKP) dan dihubungkan dengan peningkatan luaran klinis yang lebih buruk Tujuan. Mengetahui pengaruh kejadian GGA terhadap luaran klinis (aritmia, gagal jantung dan kematian) jangka pendek ( in Hospital dan pengamatan 30 hari pasca rawat inap) pada pasien SKA yang menjalani IKP Metode. Penelitian Analisis Kohort Prospektif, dilakukan di Pusat Jantung Terpadu RS Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, waktu penelitian dilakukan mulai sejak juli 2022 sampai agustus 2023. Subjek penelitian adalah pasien SKA yang menjalani IKP, usia > 18 tahun, eLFG > 60 mL/min/1.73m2, tidak mengalami syok. Kadar kreatinin serum diukur pre, hari ke-3 dan hari ke-7 setelah IKP. Diagmosis GGA berdasarkan KDIGO 2012. Hasil uji statistik dianggap signifikan jika nilai p <0,05. Hasil. Dari 397 subjek SKA yang menjalani IKP didapatkan 70 (17,6%) subjek yang mengalami GGA dan 327 (82,4%) subjek tanpa GGA. Luaran klinis in Hospital didapatkan bahwa subjek dengan GGA memliki resiko 3,8 kali mengalami arimia (p<0,001), kematian 4,4 kali dibanding dengan yang tidak mengalami GGA (p<0,001). Pengamatan 30 hari pasca perawatan, subyek dengan GGA memiliki resiko 8,4 kali mendapakan gagal jantung (P=0.027). Kesimpulan. Gangguan ginjal akut secara signifikan mempengaruhi luaran klinis dan meningkatkan risiko terjadinya aritmia dan kematian selama masa perawatan dan kejadian gagal jantung pada pengamatan 30 hari pasca perawatan. Kata kunci. Gangguan ginjal akut, sindrom koroner akut, intervensi koroner perkutan.

Keyword : Gangguan ginjal akut, sindrom koroner akut, intervensi koroner perkutan

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Acute kidney injury, acute coronary syndrome, percutaneous coronary intervention.
Subjects: R Medicine > RC Internal medicine
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Penyakit Dalam
Depositing User: Rasman
Date Deposited: 11 Jun 2025 02:10
Last Modified: 11 Jun 2025 02:10
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/45303

Actions (login required)

View Item
View Item