RUSDI, ASRIA (2024) Hubungan Antara Variasi Anatomi Daerah Resesus Frontal Dengan Tingkat Kejadian Rinosinusitis Frontal = RELATIONSHIP BETWEEN ANATOMICAL VARIATIONS IN THE FRONTAL RECESS AREA AND THE INCIDENCE RATE OF FRONTAL RHINOSINUSITIS. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/45300/1.hassmallThumbnailVersion/C035192003_tesis_14-05-2024%20cover1.png)

C035192003_tesis_14-05-2024 cover1.png
Download (377kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
C035192003_tesis_14-05-2024 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (8MB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
C035192003_tesis_14-05-2024 dp(FILEminimizer).pdf
Download (3MB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
C035192003_tesis_14-05-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 20 March 2027.
Download (18MB)
Abstract (Abstrak)
Penyebab paling umum dari rinosinusitis adalah kelainan pada hidung dan sinus paranasal. Hambatan aliran sinus frontal dapat timbul karena variasi anatomi sinus frontal, dimana sistem drainase terhubung dengan resesus frontal. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara variasi anatomi daerah resesus frontal dengan tingkat kejadian rinosinusitis frontal. Metode penelitian ini berupa cross-sectional dilakukan pada bulan Maret hingga September 2023 di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo dan RSPTN Universitas Hasanuddin Makassar, termasuk pasien dengan gejala rinosinusitis kronis (CRS) yang menjalani CT scan sinus paranasal dan memenuhi kriteria inklusi. Pasien dikategorikan ke dalam CRS dengan dan tanpa keterlibatan sinus frontal. Penilaian variasi anatomi daerah reses frontal dilakukan pada masing-masing kelompok, dan hubungannya dengan angka kejadian rinosinusitis frontal dianalisis menggunakan aplikasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara variasi anatomi supra agger nasi dengan kejadian rinosinusitis frontal kanan (p=0,042). Di sisi kiri, sel supra agger dan supra bulla dikaitkan dengan kejadian rinosinusitis yang melibatkan sinusitis etmoid anterior (p=0,006 dan 0,015), serta sinusitis etmoid posterior (p=0,027 dan 0,042). Tidak terdapat hubungan bermakna antara variasi perlekatan prosesus uncinatus bagian anterosuperior dengan kejadian rinosinusitis frontal kanan (p=0,990) atau kiri (p=0,999). Tipe drainase tidak menunjukkan hubungan yang signifikan secara statistik dengan kejadian rinosinusitis frontal kiri dan kanan (p>0,05). Kesimpulannya, frekuensi kejadian rinosinusitis frontal berhubungan secara signifikan dengan kelainan anatomi pada daerah resesus frontal anterior (supra agger nasi).
Keyword : variasi anatomi, resesus frontal, rinosinusitis kronik
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | variasi anatomi, resesus frontal, rinosinusitis kronik |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Penyakit THT |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 11 Jun 2025 01:59 |
Last Modified: | 11 Jun 2025 01:59 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/45300 |