PROFIL GULA DARAH DAN GAMBARAN HISTOPATOLOGI PANKREAS TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus) BERKOLESTEROL TINGGI PASCA PEMBERIAN PROBIOTIK = BLOOD SUGAR PROFILE AND HISTOPATHOLOGICAL FEATURES OF THE PANCREATIC OF WISTAR RATS (Rattus norvegicus) WITH HIGH COLLESTROL POST PROBIOTIC ADMINISTRATION

Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan kadar glukosa darah tinggi yang disebabkan kelainan tubuh tidak mampu membuat cukup insulin Penggunaan probiotik dapat menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat profil gula darah dan gambaran organ pankreas tikus. Jumlah tikus yang digunakan sebanyak 25 ekor dibagi sebanyak 5 kelompok K+ (kontrol positif). K- (kontrol negatif), KP1 (Kelompok perlakuan Lactobacillus sp), KP2 (Kelompok perlakuan Bacillus subtilis) dan KP3 (Kelompok perlakuan kombinasi Lactobacillus sp dan Bacillus subtilis), dengan 2 perlakuan yaitu pemberian pakan HFD selama 30 hari dan probiotik selama 30 hari. Darah tikus diambil di vena coccygeal kemudian diteteskan ke strip glucometer yang kemudian dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah lalu dilakukan nekropsi untuk dilakukan pemeriksaan histopatologi pada organ pankreas tikus dengan tahapan fiksasi, embedding, pewarnaan dan pengamatan dibawah mikroskop. Analisis data yang di gunakan uji Paired Simple T-test, untuk hasil histopatologi organ pankreas menggunakan metode deskriptif, hasil kelompok yang diberi pakan HFD mengalami peningkatan kadar glukosa darah jauh diatas normal, kelompok K+ 181,60 ± 31,03, KP1 146,40 ± 45,87, KP2 173,60 ± 10,97, Sedangkan pada KP3 HFD 164,00 ± 25,56 dan pada kelompok K- yang tidak diberikan perlakuan kadar glukosa darah dilakukan pengambilan sebanyak 2 kali yang mana didapatkan hasil normal 86,80 ± 24,43 dan pada pengambilan berikutnyal 99,80 ± 27,62. K+ 148,80 ± 23,90 KP1 102,00 ± 10,54, Kp2 82,80 ± 6,61, dan KP3 94,60 ± 4,10. Hasil histopatologi dari 5 kelompok didapatkan bahwa K- terlihat cenderung normal dengan skoring/kerusakan 0, pada K+ didapatkan hasil dimana K+ merupakan kelompok yang mengalami kerusakan terparah dengan skoring 4 ditandai adanya nekrotik sel, KP1 didapatkan hasil skoring 3 yang ditandai dengan kerusakan pada sel, hemosiderin, infiltrasi sel radang. KP2 didapatkan nilai skoring 1 dikarenakan gambaran histopatologi dari kelompok ini mendekati normal namun terdapat infiltrasi sel radang dan juga atrofi accini, untuk KP3 diberi skoring 2 pulau langerhans terlihat jelas, terdapat degenerasi sel dan nekrotik accini, dari kelima kelompok menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang disebabkan pemberian pakan HFD dan juga terdapat pengaruh dalam pemberian probiotik, dari hasil bahwa kelompok Bacillus subtilis merupakan kelompok probiotik yang memiliki efektivitas paling baik.

Keyword : Bakteri asam laktat, Diabetes, Insulin, Pankreas, Probiotik