PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK TERHADAP PROFIL LEUKOGRAM PADA TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus) BERKOLESTEROL TINGGI = THE EFFECT OF PROBIOTIC ADMINISTRATION ON LEUKOGRAM PROFILES IN WISTAR RATS (Rattus norvegicus) WITH HIGH CHOLESTEROL

Hiperkolesterolemia merupakan kondisi meningkatnya kolesterol dalam darah. Sebanyak 13% hewan kesayangan khususnya anjing dan kucing mengalami kasus hiperkolesterolemia akibat mengonsumsi makanan tinggi lemak. Probiotik seperti Lactobacillus sp. dan Bacillus subtilis efektif dalam menurunkan kelebihan kolesterol dalam darah dengan meningkatkan sistem imunitas tubuh, memperbaiki keseimbangan mikrobiota saluran pencerrnaan, dan mendekonjugasi asam empedu dengan enzim Bile Salt Hydrolase (BSH). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan profil leukogram (total leukosit, limfosit, mid, dan granulosit) darah tikus yang diberi pakan high fat dan dilanjutkan dengan pemberian probiotik. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus Rattus norvegicus strain wistar, dibagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (K-) yang hanya diberi pakan standar, kontrol positif (K+) yang diberi pakan high fat, kelompok perlakuan 1 (KP1) yang diberi pakan high fat dilanjutkan dengan Lactobacillus sp., kelompok perlakuan 2 (KP2) yang diberi pakan high fat dilanjutkan dengan Bacillus subtilis, dan kelompok perlakuan 3 (KP3) yang diberi pakan high fat dilanjutkan dengan kombinasi Lactobacillus sp. dan Bacillus subtilis. Masing-masing perlakuan dilakukan selama 30 hari. Sampel darah diambil melalui plexus retro-orbitalis sebanyak 2 ml dan diperiksa menggunakan alat hematology analyzer Prokan PE-6800 Vet. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan aplikasi Statistical Program for Social Science (SPSS) dengan uji parametrik yaitu T-test dengan metode Paired Samples Test. Rata-rata total leukosit (limfosit, mid, granulosit) setelah perlakuan pertama pada K+, K-, KP1, KP2, dan KP3 berturut-turut yaitu 24,7 x 103/μl (46,15%, 6,05%, 47,80%), 26,0 x 103/μl (40,82%, 6,58%, 52,60%), 28,9 x 103/μl (44,83%, 7,87%, 47,30%), 24,3 x 103/μl (41,13%, 7,07%, 51,80%), dan 36,8 x 103/μl (43,63%, 7,33%, 49,03%). Rata-rata total leukosit (limfosit, mid, granulosit) setelah perlakuan kedua pada K+, K-, KP1, KP2, dan KP3 berturut-turut yaitu 14,9 x 103/μl (64,43%, 7,67%, 27,90%), 20,1 x 103/μl (66,64%, 9,38%, 23,98%), 19,1 x 103/μl (57,53%, 10,50%, 31,97%), 25,3 x 103/μl (61,17%, 10,07%, 28,77%), dan 117,0 x 103/μl (62,60%, 9,13%, 28,27%). Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi perubahan pada nilai profil leukogram saat pemberian pakan high fat yang dilanjutkan dengan pemberian suplemen probiotik. Perlakuan pada KP1 berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah mid, dan perlakuan pada KP2 berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah limfosit dan granulosit.

Keyword : Kolesterol, Leukosit, Pakan high fat, Probiotik