Relokasi Hiposenter Gempabumi Dengan Menggunakan Metode Modified Joint Hypocenter Determination (MJHD) dan Metode Double Difference (HypoDD)


Fauzianingsih, Safira (2022) Relokasi Hiposenter Gempabumi Dengan Menggunakan Metode Modified Joint Hypocenter Determination (MJHD) dan Metode Double Difference (HypoDD). Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of H061181303_skripsi_02-12-2022 cover1.png]
Preview
Image
H061181303_skripsi_02-12-2022 cover1.png

Download (184kB) | Preview
[thumbnail of H061181303_skripsi_02-12-2022 1-2...pdf] Text
H061181303_skripsi_02-12-2022 1-2...pdf

Download (1MB)
[thumbnail of H061181303_skripsi_02-12-2022 dp.pdf] Text
H061181303_skripsi_02-12-2022 dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of H061181303_skripsi_02-12-2022.pdf] Text
H061181303_skripsi_02-12-2022.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

Jawa Barat diapit oleh dua lempeng besar yang menyebabkan terbentuknya zona tektonik aktif di wilayah tersebut, yakni Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-Australia. Tektonik aktif tersebut berupa pembentukan sesar lokal di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya, yang menyebabkan terjadinya gempabumi. Namun, gempa yang dihasilkan oleh katalog BMKG belum merujuk pada struktur tektonik di wilayah penelitian. Maka, diperlukanlah relokasi atau penentuan ulang hiposenter. Relokasi hiposenter digunakan untuk memperkirakan lokasi hiposenter yang sebenarnya. Pada penelitian ini relokasi hiposenter membandingkan hasil dari kedua metode, yaitu metode Modified Joint Hypocenter Determination (MJHD) dan metode Double Difference (HYPODD). Metode Modified Joint Hypocenter Determination merelokasi gempabumi dengan menambahkan koreksi stasiun, sedangkan metode Double Difference merelokasi hiposenter dengan memasangkan event dalam cluster. Penelitian ini menggunakan data katalog gempabumi BMKG periode Januari 2017 – Desember 2021 dengan model kecepatan gelombang global IASP91. Hasil dari relokasi menggunakan metode MJHD menunjukkan sebanyak 1124 titik terelokasi dari 2463 titik gempa, dengan nilai rms mengecil dari sebelumnya dan dominan berada pada rentang 0 hingga 1. Sedangkan, untuk hasil dengan metode HYPODD menghasilkan 2442 titik dari 2463 titik sebelum direlokasi, dengan frekuensi dominan rms berada pada nilai 0,5. Dari kedua metode tersebut menghasilkan perubahan hiposenter merujuk pada zona subduksi dan zona sesar lokal di wilayah penelitian. Kedalaman yang dihasilkan oleh MJHD berada pada rentang 50 – 200 km, dan metode HYPODD pada rentang 50 – 150 km. Metode HYPODD menunjukkan hasil yang sesuai dengan zona tektonik pada wilayah penelitian.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Matematika dan Ilmu Peng. Alam > Geofisika
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 10 Jun 2025 02:45
Last Modified: 10 Jun 2025 02:45
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/45268

Actions (login required)

View Item
View Item