Rosmaria Puspita, Maya (2024) HOSPITAL MALNUTRITION PADA PASIEN PENYAKIT GASTROENTEROHEPATOLOGI DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR PERIODE JANUARI 2020 – JANUARI 2022. Post-Doctoral thesis, Universitas Hasanuddin Makassar.
![[thumbnail of C175201002_tesis_28-10-2024.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C175201002_tesis_28-10-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 23 September 2026.
Download (4MB)
![[thumbnail of C175201002_tesis_28-10-2024.pdf bab1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C175201002_tesis_28-10-2024.pdf bab1-2.pdf
Download (2MB)
![[thumbnail of C175201002_tesis_28-10-2024.pdf dp.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C175201002_tesis_28-10-2024.pdf dp.pdf
Download (938kB)
![[thumbnail of C175201002_tesis_28-10-20241.jpg cover.jpg]](/45238/4.hassmallThumbnailVersion/C175201002_tesis_28-10-20241.jpg%20cover.jpg)

C175201002_tesis_28-10-20241.jpg cover.jpg
Download (266kB) | Preview
Abstract (Abstrak)
Pendahuluan: Malnutrisi di rumah sakit masih menjadi beban kesehatan global yang signifikan, khususnya di antara pasien gastroenterohepatologi. Malnutrisi berdampak buruk pada hasil klinis, memperpanjang masa tinggal di rumah sakit, dan meningkatkan biaya perawatan kesehatan. Meskipun relevan, data terkini tentang malnutrisi di antara pasien gastroenterohepatologi (GEH) di Indonesia terbatas.
Metode: Sebuah studi kohort retrospektif dilakukan di antara 569 pasien rawat inap GEH berusia 18–59 tahun dengan masa tinggal di rumah sakit melebihi 7 hari. Risiko gizi dinilai menggunakan Malnutrition Screening Tool (MST), sementara Rasio Neutrofil-Limfosit (NLR), Jumlah Limfosit Total (TLC), dan Indeks Gizi Prognostik (PNI) diukur sebagai penanda inflamasi. Analisis statistik mengevaluasi korelasi antara risiko malnutrisi, hasil klinis, dan nilai laboratorium.
Hasil: Dari 569 pasien, 7,4% berisiko tinggi mengalami malnutrisi, 38,7% berisiko sedang, dan 54% berisiko rendah. Pasien berisiko tinggi menunjukkan NLR yang meningkat secara signifikan (p = 0,000) dan TLC yang lebih rendah (p = 0,000), yang mencerminkan respons imun yang terganggu. Pasien-pasien ini juga memiliki PNI yang lebih rendah (p = 0,000) dan masa tinggal di rumah sakit yang lebih lama (p = 0,000). Tidak ditemukan perbedaan signifikan dalam mortalitas antara kelompok risiko malnutrisi yang berbeda.
Kesimpulan: Malnutrisi lazim terjadi di antara pasien GEH, terutama mereka yang memiliki keganasan. Skrining nutrisi dini dan intervensi yang tepat sangat penting untuk meningkatkan hasil klinis dan mengurangi durasi tinggal di rumah sakit. Pendekatan multidisiplin diperlukan untuk mengoptimalkan perawatan pasien.
Item Type: | Thesis (Post-Doctoral) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > PPDS - Ilmu Gizi Klinik |
Depositing User: | Unnamed user with username chandra |
Date Deposited: | 10 Jun 2025 02:11 |
Last Modified: | 10 Jun 2025 02:11 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/45238 |